Jumat 05 Jul 2024 16:26 WIB

Palestina Ingin Mainkan Laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Tepi Barat, Dukungan Mengalir

Yordania, Oman, dan Kuwait mendukung Palestina menggelar laga kandang di Tepi Barat.

Pemain timnas Palestina saat melawan Indonesia dalam laga FIFA Matchday di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Rabu (14/6/2023). Pertandingan berakhir imbang dengan skor 0-0.
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Pemain timnas Palestina saat melawan Indonesia dalam laga FIFA Matchday di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Rabu (14/6/2023). Pertandingan berakhir imbang dengan skor 0-0.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Palestina berencana menggelar pertandingan kandang babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia di rumah sendiri. Stadion Internasional Faisal Al-Husseini di Ar-Ram, Tepi Barat, dipilih Asosiasi Sepak Bola Palestina (PFA) sebagai venue kandang.

Rencana PFA ini mendapatkan dukungan dari sejumlah lawannya, dimulai dengan laga kandang pertama melawan Yordania pada 10 September.

Baca Juga

Timnas Palestina melaju ke babak ketiga kualifikasi untuk pertama kalinya dalam sejarah pada Juni lalu. Namun karena agresi Israel ke Jalur Gaza, Palestina menggelar pertandingan kandang mereka di Kuwait dan Qatar.

"Bermain di tempat netral bukanlah hal yang permanen dan tidak pernah dimaksudkan demikian," kata Susan Shabali, wakil presiden PFA, kepada Associated Press, Jumat (5/7/2024). "Faisal Al-Husseini siap menjadi tuan rumah."

Stadion Internasional Faisal Al-Husseini berkapasitas 12.500 terletak di kota Al Ram, Tepi Barat. Pada tahun 2019, stadion ini menjadi tuan rumah pertandingan kandang kompetitif terakhir tim tersebut, kualifikasi Piala Dunia melawan Arab Saudi yang berakhir 0-0.

"Kami berharap semuanya berjalan dengan baik," kata Shalabi. Ia menambahkan tidak ada keberatan dari FIFA atau AFC.

Israel melancarkan serangan besar-besaran di Gaza yang telah menewaskan lebih dari 38 ribu orang, menurut pejabat kesehatan di Gaza. Perang tersebut telah menyebabkan kerusakan besar di seluruh wilayah, membuat penduduk Gaza yang berjumlah 2,3 juta jiwa mengungsi. Kelaparan yang meluas menimbulkan kekhawatiran akan bencana kemanusiaan lainnya.

Keberhasilan timnas Palestina selama gempuran Israel, dan fakta bahwa tim tersebut telah memainkan lusinan pertandingan tandang sejak 2019, mendapat acungan jempol. Apalagi para pemainnya harus pindah demi keselamatan dan mencari kontrak di luar negeri.

Meskipun saat ini hanya sedikit sepak bola yang dimainkan di wilayah tersebut, sebagian besar pemain dalam daftar pemain Palestina berasal dari klub-klub di liga asing. Daftar pemain terbaru memperlihatkan pelatih Makram Daboub memilih pemain yang bermarkas di negara-negara termasuk Swedia, Belgia, Libya, Mesir, Qatar, dan Yordania.

Mohammed Rashid, yang bermain sepak bola klub untuk Bali United di Indonesia, mengatakan kepada wartawan di Perth bulan lalu menjelang pertandingan final putaran kedua melawan Australia bahwa bagian tersulit dari berkompetisi di kompetisi internasional adalah tidak dapat bermain di kandang sendiri.

 

Palestina...

sumber : AP
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement