Jumat 05 Jul 2024 17:34 WIB

Dua Cara Malaikat Maut Cabut Nyawa Manusia

Malaikat Maut lakukan cara berbeda dalam mencabut nyawa orang beriman dan yang kafir.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Hasanul Rizqa
Kematian diawali dengan proses datangnya malaikat maut ke si calon mendiang.
Foto: Republika /Aditya Pradana Putra
Kematian diawali dengan proses datangnya malaikat maut ke si calon mendiang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Malaikat maut melaksanakan tugasnya, yakni mencabut nyawa manusia, dengan dua cara. Pertama, metode yang lembut. Ini terjadi ketika malaikat maut mencabut roh manusia yang jiwanya tenteram karena kedekatan insan itu dengan Allah.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

Baca Juga

يٰٓاَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَىِٕنَّةُۙ

ارْجِعِيْٓ اِلٰى رَبِّكِ رَاضِيَةً مَّرْضِيَّةً ۚ

فَادْخُلِيْ فِيْ عِبٰدِيْۙ

وَادْخُلِيْ جَنَّتِيْ ࣖࣖ

"Wahai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan ridha dan diridhai. Lalu, masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surga-Ku!" (QS al-Fajr: 27-30).

Sementara itu, cara yang kedua bersifat kasar dan amat menyakitkan. Ini dilakukan malaikat maut ketika mencabut roh manusia yang tidak beriman atau yang zalim

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

وَلَوۡ تَرٰٓى اِذِ الظّٰلِمُوۡنَ فِىۡ غَمَرٰتِ الۡمَوۡتِ وَالۡمَلٰٓٮِٕكَةُ بَاسِطُوۡۤا اَيۡدِيۡهِمۡ‌ۚ اَخۡرِجُوۡۤا اَنۡفُسَكُمُ‌ؕ اَلۡيَوۡمَ تُجۡزَوۡنَ عَذَابَ الۡهُوۡنِ بِمَا كُنۡتُمۡ تَقُوۡلُوۡنَ عَلَى اللّٰهِ غَيۡرَ الۡحَـقِّ وَكُنۡتُمۡ عَنۡ اٰيٰتِهٖ تَسۡتَكۡبِرُوۡنَ

"(Alangkah ngerinya) sekiranya engkau melihat pada waktu orang-orang zhalim (berada) dalam kesakitan sakratul maut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata), "Keluarkanlah nyawamu." Pada hari ini kamu akan dibalas dengan azab yang sangat menghinakan, karena kamu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya" (QS al-An‘am: 93).

Alquran menjelaskan bagaimana tindakan kekerasan malaikat Maut ketika mencabut nyawa orang-orang kafir. Allah berfirman:

وَ لَوۡ تَرٰٓى اِذۡ يَتَوَفَّى الَّذِيۡنَ كَفَرُوا‌ ۙ الۡمَلٰٓٮِٕكَةُ يَضۡرِبُوۡنَ وُجُوۡهَهُمۡ وَاَدۡبَارَهُمۡۚ وَذُوۡقُوۡا عَذَابَ الۡحَرِيۡقِ

"Dan sekiranya kamu melihat ketika para malaikat mencabut nyawa orang-orang yang kafir sambil memukul wajah dan punggung mereka (dan berkata), 'Rasakanlah olehmu siksa neraka yang membakar'" (QS al-Anfal: 50).

Ketika malaikat maut datang untuk mencabut nyawa dan memberitahukan bahwa saat kematian telah tiba, orang yang sedang menghadapi kematian ini terkejut, lalu pingsan tak sadarkan diri. Keadaan ini dinamakan sakaratul-maut, yang secara harfiah berarti mabuk karena menghadapi kematian.

Maut tidak dapat dihindari. Setiap yang bernyawa pasti akan mengalami kematian. Ketika roh sudah sampai di tenggorokan, seseorang akan melihat secara metafisik kilas-balik amal perbuatannya. Ia pun kemudian memasuki alam barzakh, tidak mungkin kembali ke dunia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement