REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH -- Petugas Penyelenggara Haji Indonesia (PPIH) mengingatkan jamaah haji Indonesia selama di Madinah khususnya saat di Masjid Nabawi untuk mematuhi ketentuan-ketentuan yang ditetapkan otoritas Saudi. Jamaah diminta mematuhi aparat atau Askar yang bersiaga dan mengatur pergerakan dan flow jamaah di Masjid Nabawi.
“Upaya yang dilakukan aparat tersebut tentunya dengan pertimbangan-pertimbangan teknis agar proses beribadah jamaah di masjid tertib dan berjalan lancar. Terlebih suasana masjid akan padat pada waktu-waktu shalat lima waktu,” ujar Anggota Media Center Kementerian Agama Widi Dwinanda dalam keterangan resmi Kemenag di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Jumat (5/7/2024).
Hari ini, ia menjelaskan, sesuai edaran Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, layanan bus shalawat dari hotel ke Masjidil Haram berhenti sementara mulai pukul 09.00 WAS. Di mengatakan, bus hanya mengantar jamaah dari Masjidil Haram ke hotel dan layanan us shalawat akan kembali beroperasi setelah shalat Jumat di Masjidil Haram pukul 14.00 WAS.
“Karenanya, jamaah yang hendak shalat Jumat di Masjidil Haram, agar menyesuaikan dengan edaran yang diterbitkan PPIH tersebut,” imbau dia.
Hingga Kamis, 4 Juli 2024 pukul 21.00 WAS, jamaah haji dan petugas yang telah diterbangkan ke Tanah Air berjumlah 93.614 orang. Mereka tergabung dalam 238 kelompok terbang.
Widi Dwinanda menyampaikan, dengan berakhirnya pemulangan fase pertama, proses pemulangan jemaah haji Gelombang II dari Bandara Amir Muhammad bin Abdul Azis (AMAA) Madinah dimulai. Jamaah kelompok terbang (kloter) 10 Embarkasi Palembang (PLM-10) menjadi rombongan perdana yang diberangkatkan dari Bandara AMAA Madinah.
"Sebanyak 443 jamaah PLM 01 diberangkatkan dengan 11 bus dari hotel menuju Bandara Madinah,” kata Widi.
Pada Jumat, 5 Juli 2024 terdapat 21 kelompok terbang, dengan jumlah jamaah haji sebanyak 8.167 orang. Mereka telah dan akan diterbangkan ke Tanah Air, dengan rincian sebagai berikut:
1. Debarkasi Banjarmasin (BDJ) sebanyak 320 jamaah/1 kloter
2. Debarkasi Balikpapan (BPN) sebanyak 324 jamaah/1 kloter
3. Debarkasi Jakarta Pondok Gede (JKG) sebanyak 786 jmaah/2 kloter
4. Debarkasi Jakarta Bekasi (JKS) sebanyak 880 jamaah/2 kloter
5. Debarkasi Jakarta Kertajati (KJT) sebanyak 440 jamaah/1 kloter
6. Debarkasi Medan (KNO) sebanyak 353 jamaah/1 kloter
7. Debarkasi Padang (PDG) sebanyak 393 jamaah/1 kloter
8. Debarkasi Palembang (PLM) sebanyak 445 jmaah/1 kloter
9. Debarkasi Solo (SOC) sebanyak 1.080 jmaah/3 kloter
10. Debarkasi Surabaya (SUB) sebanyak 1.853 jmaah/5 kloter
11. Debarkasi Makassar (UPG) sebanyak 450 jamaah/1 kloter
12. Debarkasi Batam (BTH) sebanyak 450 jmaah/ 1 kloter
13. Debarkasi Lombok (LOP) sebanyak 393 jamaah 1 kloter.