Sabtu 06 Jul 2024 07:39 WIB

PM Baru Inggris Pro-Israel, Muslim Tinggalkan Partai Buruh

Sejumlah kandidat independen pro-Palestina berjaya di pemilu Inggris.

Pemimpin Partai Buruh Keir Starmer berbicara kepada para pendukungnya di Tate Modern di London, Jumat, 5 Juli 2024.
Foto: AP Photo/Kin Cheung
Pemimpin Partai Buruh Keir Starmer berbicara kepada para pendukungnya di Tate Modern di London, Jumat, 5 Juli 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON – Pemimpin Partai Buruh Keir Starmer bakal ditetapkan sebagai perdana menteri Inggris menyusul kemenangan bersejarah partainya pada pemilu tahun ini. Kendati demikian, sikap pro-Israel-nya memicu perlawanan Muslim Inggris yang selama ini merupakan basis suara Partai Buruh.

Hasil pemilu Inggris yang ditetapkan pada Jumat menunjukkan Partai Buruh memenangkan sekitar 410 kursi, meningkat 210 kursi. Sementara Partai Konservatif yang nyaris tak pernah kalah kehilangan sekitar 250 anggota parlemen.

Baca Juga

BACA JUGA: Doa Akhir Tahun 1445 dan Awal Tahun 1446 Hijriyah, Dibaca Hari Ini Sebelum Maghrib

Starmer mulai memegang pucuk pimpinan Partai Buruh sejak 2020. Ia mendepak pimpinan sebelumnya, Jeremy Corbyn yang terkenal pro-Palestina. Sejauh ini, ia telah memecat sekitar 300 pendukung Corbyn dari partai tersebut dalam apa yang disebut oleh para pengkritiknya sebagai pembersihan.

Media Israel Yedioth Ahronoth melansir, Starmer mengatakan kesuksesannya akan ditentukan oleh kembalinya orang-orang Yahudi ke partai tersebut. Pemungutan suara pada Kamis menunjukkan bahwa dia berhasil. Meskipun hanya 11 persen orang Yahudi Inggris yang memilih Partai Buruh pada tahun 2019, di bawah pemerintahan Corbyn yang menyatakan Hamas dan Hizbullah sebagai temannya, jajak pendapat menunjukkan bahwa kali ini, antara 30 persen dan 50 persen Yahudi Inggris memilih Partai Buruh.

Istri Starmer, Victoria, berasal dari latar belakang Yahudi Ashkenazi dan pasangan tersebut baru-baru ini mengungkapkan bahwa mereka membesarkan anak-anak mereka dengan penekanan pada warisan Yahudi mereka. Mereka mengatakan keluarga tersebut duduk untuk makan Sabat, hampir setiap minggu,' termasuk pemberkatan tradisional, dan sering menghadiri kebaktian di sinagoga liberal.

Starmer mendukung hak Israel untuk membela diri dan mendukung diakhirinya perang hanya jika para sandera dibebaskan. Starmer dianggap sebagai pendukung Israel tetapi kemungkinan besar akan lebih kritis terhadap pemerintahnya dibandingkan perdana menteri dari Partai Konservatif, Rishi Sunak. Dia mengatakan pemerintahan Partai Buruh akan mengakui Negara Palestina tetapi hanya sebagai bagian dari proses perdamaian yang komprehensif dan tidak menetapkan jadwal untuk tindakan tersebut.

Sejak Oktober, Starmer telah menegaskan keyakinannya yang kuat terhadap “hak Israel untuk membela diri” dan sudah lama menolak seruan diakhirinya serangan ke Gaza. Hanya setelah mendapat tekanan, dia setuju untuk mendukung seruan tersebut tetapi mengaitkannya dengan kembalinya sandera Israel yang diculik oleh Hamas. Posisinya jelas meski ada kritik dari sayap kiri radikal partainya, termasuk anggota Muslim.

Terkait sikap Starmer itu, Reuters melaporkan bahwa sejumlah kandidat independen yang terang-terangan pro-Palestina mengalahkan calon dari Partai Buruh pada pemilihan parlemen Inggris. Sikap Starmer soal Gaza membuat Partai Buruh mengalami kemunduran besar dalam pemilihan umum di daerah-daerah dengan populasi Muslim yang besar pada Jumat, meskipun mereka menang telak dalam pemungutan suara di parlemen.

Ditinggal Muslim... baca halaman selanjutnya

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement