Sabtu 06 Jul 2024 14:42 WIB

Amalan 1 Muharram 1446 H, Ini Keutamaan dan Jadwal Puasa Sunah

Umat Islam dapat memulai puasa sunah Muharram pada esok hari.

Rep: Muhyiddin/ Red: Hasanul Rizqa
Bulan Muharram (Ilustrasi)
Foto: Dok Republika
Bulan Muharram (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak kaum Muslimin yang bersiap untuk melaksanakan ibadah puasa sunah pada bulan Muharram. Ini termasuk salah satu bulan yang mulia dalam ajaran Islam. Bahkan, Muharram disebut pula sebagai syahrullah, yang berarti 'bulan Allah.'

Dalam kalender Hijriyah, tanggal 1 Muharram menjadi bulan pergantian Tahun Baru Islam. Menurut penanggalan Masehi, 1 Muharram 1446 H jatuh pada Sabtu (6/7/2024) ba'da Maghrib. Demikian bila merujuk pada kalender Hijriyah yang diterbitkan Kementerian Agama (Kemenag) RI. Adapun menurut perhitungan Persyarikatan Muhammadiyah, tanggal 1 Muharram 1446 H jatuh pada 7 Juli 2024. Jadi, umat Islam dapat mulai berpuasa sunah pada Ahad (7/7/2024) besok.

Baca Juga

Puasa sunah di bulan Muharram memiliki banyak keutamaan. Berdasarkan hadis nabi, puasa di bulan Muharram adalah paling utama setelah puasa Ramadhan.

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رَضِىَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : سُئِلَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- أَىُّ الصَّلاَةِ أَفْضَلُ بَعْدَ الْمَكْتُوبَةِ وَأَىُّ الصِّيَامِ أَفْضَلُ بَعْدَ شَهْرِ رَمَضَانَ؟ فَقَالَ :« أَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الْمَكْتُوبَةِ الصَّلاَةُ فِى جَوْفِ اللَّيْلِ ، وَأَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ شَهْرِ رَمَضَانَ صَوْمُ الْمُحَرَّمُ ». رَوَاهُ مُسْلِمٌ فِى الصَّحِيحِ عَنْ زُهَيْرِ بْنِ حَرْبٍ عَنْ جَرِيرٍ .

"Dari sahabat Abu Hurairah ra. Dia berkata, Rasulullah SAW ditanya, Shalat apa yang paling utama setelah sholat maktubah? Dan puasa apa yang paling utama seletah puasa Ramadhan? Lalu beliau menjawab, sholat yang paling utama setelah sholat maktubah ialah sholat di tengah malam dan puasa yang paling utama setelah puasa di bulan Ramadhan ialah puasa di bulan Muharram." (HR Muslim).

Selain itu, orang yang berpuasa satu hari di bulan Muharram, pahalanya sama dengan bepuasa 30 hari.

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ ، قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم : وَمَنْ صَامَ يَوْمًا مِنَ الْمُحَرَّمِ فَلَهُ بِكُلِّ يَوْمٍ ثَلاثُونَ يَوْمًا

"Dari Ibnu Abbas, dia berkata, Rasulullah SAW bersabda dan barang siapa yang berpuasa satu hari di bulan Muharam, dia akan mendapat dari setiap harinya dengan pahala yang sebanding dengan 30 hari."

Dalil puasa 10 Muharram disebutkan dalam sejumlah hadis, salah satunya yang diriwayatkan Bukhari.

"Nabi Muhammad SAW datang ke kota Madinah. Beliau kemudian melihat orang Yahudi puasa pada hari Asyura'. Lalu Rasul bertanya 'Ada kegiatan apa ini?' Para sahabat menjawab 'Hari ini adalah hari baik yaitu hari di mana Allah menyelamatkan Bani Israil dari musuh mereka kemudian Nabi Musa melakukan puasa atas tersebut.' Rasul lalu mengatakan 'Saya lebih berhak dengan Musa daripada kalian'. Nabi kemudian berpuasa untuk Asyura' tersebut dan menyuruh pada sahabat menjalankannya." (HR Bukhari)

Lalu berapa hari umat Islam bisa melaksanakan puasa sunah di bulan Muharram?

Berdasarkan keterangan hadis, puasa sunah yang dianjurkan dilaksanakan pada bulan Muharram adalah puasa Asyura yang dilaksanakan setiap 10 Muharram. Tahun ini, tanggal 10 Muharram sendiri jatuh pada 16 Juli 2024 mendatang.

Dalam buku "Dakwah Kreatif: Muharam, Maulid Nabi, Rajab, dan Sya'ban" karya Hj Udji Asiyah dijelaskan, dari lbnu Abbas bahwa Nabi SAW ketika tiba di Madinah, beliau mendapatkan mereka (orang Yahudi) malaksanakan puasa hari Asyura (10 Muharam) dan mereka berkata,

"Ini adalah hari raya, yaitu hari ketika Allah menyelamatkan Musa dan menenggelamkan Firaun."

Lalu Nabi Musa As melakukan puasa sebagai wujud syukur kepada Allah, maka Nabi SAW bersabda:

أَناَ أَوْلَى بِمُوْسَى مِنْهُمْ فَصَامَهُ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ

Artinya: "Akulah yang lebih utama (dekat) terhadap Musa dibanding mereka. Maka Beliau berpuasa pada hari itu dan memerintahkan umat Beliau untuk mempuasainya." (HR Bukhari No. 3.145).

Rasulullah SAW juga menyampaikan tentang puasa Asyura (tanggal 10 Muharam) bahwa,

يُكَفِِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ

Artinya: "Puasa Asyura akan menghapus dosa setahun yang lalu." (HR Muslim no. 1.162)

Disunankan pula untuk menambah puasa Asyura dengan puasa pada hari sebelumnya, yaitu tanggal 9 Muharam yang dikenal dengan hari Tasu'a. Ini dianjurkan untuk membedakan kebiasaan puasanya Yahudi. Tahun ini, puasa Tasu'a jatuh pada 15 Juli 2024 mendatang.

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra, beliau berkata, "Ketika Rasulullah SAW berpuasa pada hari Asyura dan memerintahkan para sahabat untuk berpuasa padanya, mereka menyampaikan, Wahai Rasulullah, sesungguhnya hari itu adalah hari yang diagungkan oleh orang Yahudi! Lalu Beliau SAW bersabda, 'Kalau begitu, pada tahun depan insyaAllah kita berpuasa pada hari kesembilan'. Dan belum tiba tahun yang akan datang, Nabi SAW sudah wafat." (HR Muslim no 1.916).

Selain itu, merujuk pada hadis dan penjelasan ulama, hari-hari di bulan Muharram yang dianjurkan untuk berpuasa adalah sepuluh hari pertama Muharram, termasuk hari Tasua dan hari Asyura.

Selain itu, ada juga yang menganjurkan puasa sunah Ayyamul Bidh yang biasa dilakukan pada tanggal 13, 14, dan 15 Muharram. Puasa sunah ini tahun ini dapat dilaksanakan pada 19-21 Juli 2024.

Berdasarkan penjelasan diatas, maka berikut jadwal lengkap puasa sunah di bulan Muharram:

1.Puasa 1-8 Muharram dapat dilaksanakan pada 7-14 Juli 2024

2. Puasa Tasua 9 Muharram dilaksanakan pada 15 Juli 2024

3. Puasa Asyura 10 Muharram dilaksanakan pada 16 Juli 2024

4. Puasa Ayyamul Bidh dilaksanakan pada 19-21 Juli 2024

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement