Ahad 07 Jul 2024 12:40 WIB

Israel Targetkan Kamp Pengungsi, Sekjen Negara Teluk: Bentuk Kejahatan Perang

Serangan israel ke kamp pengungsi merupakan sebuah pelanggaran berat.

Red: Teguh Firmansyah
Warga Palestina yang terluka berada di rumah sakit Al Awda selama operasi militer Israel di kamp pengungsi Al Nusairat di Jalur Gaza, Sabtu (8/6/2024). Israel melancarkan serangan brutal ke kamp pengungsi Nuseirat yang menyebabkan setidaknya 210 warga Palestina tewas dan 400 lainnya terluka.
Foto: EPA
Warga Palestina yang terluka berada di rumah sakit Al Awda selama operasi militer Israel di kamp pengungsi Al Nusairat di Jalur Gaza, Sabtu (8/6/2024). Israel melancarkan serangan brutal ke kamp pengungsi Nuseirat yang menyebabkan setidaknya 210 warga Palestina tewas dan 400 lainnya terluka.

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Sekretaris Jenderal Dewan Kerja Sama Teluk (Gulf Cooperation Council/GCC), Jasem Mohamed Albudaiwi mengecam dan mengutuk pemboman sekolah oleh Israel di Kamp Nuseirat. Demikian menurut keterangan pers lembaga tersebut.

Israel membombardir sekolah Jaouni, milik Lembaga Bantuan Kemanusiaan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA) di kamp Nuseirat.  Sedikitnya 16 orang terbunuh dalam serangan tersebut. 

Baca Juga

"Aksi itu menargetkan orang-orang terlantar yang tidak bersalah," demikian pernyataan GCC.

Nuseirat adalah sebuah kamp pengungsi Palestina yang terletak di tengah Jalur Gaza, lima kilometer timur laut Deir al-Balah.

Menurut keterangan pers itu, Albudaiwi menegaskan bahwa serangan brutal berkelanjutan oleh pasukan pendudukan Israel terhadap warga sipil Palestina di Gaza dan wilayah lain Palestina adalah pelanggaran kasat mata terhadap hukum internasional dan perjanjian kemanusiaan.

Albudaiwi juga menggarisbawahi penargetan langsung terhadap kamp pengungsi, merupakan pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional dan perjanjian kemanusiaan.

Dia menggambarkan tindakan ini sebagai kejahatan perang yang mengonfirmasi pendekatan kriminal serius pasukan pendudukan Israel, karena tidak menunjukkan penghargaan terhadap nilai-nilai hukum, moral, dan kemanusiaan.

Albudaiwi menyeru komunitas internasional, termasuk semua negara dan organisasi, untuk mengambil tindakan segera dan serius untuk menerapkan gencatan senjata, menghentikan operasi militer Israel yang berbahaya, dan menuntut pertanggungjawaban para pihak yang terkait pelanggaran ini.

Albudaiwi juga memastikan ketegasan negara anggota GCC dalam mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina dan melakukan segala upaya untuk melindungi rakyat Palestina dari kekejaman dan perilaku kriminal pasukan pendudukan Israel.

 

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَتَقَبَّلَهَا رَبُّهَا بِقَبُوْلٍ حَسَنٍ وَّاَنْۢبَتَهَا نَبَاتًا حَسَنًاۖ وَّكَفَّلَهَا زَكَرِيَّا ۗ كُلَّمَا دَخَلَ عَلَيْهَا زَكَرِيَّا الْمِحْرَابَۙ وَجَدَ عِنْدَهَا رِزْقًا ۚ قَالَ يٰمَرْيَمُ اَنّٰى لَكِ هٰذَا ۗ قَالَتْ هُوَ مِنْ عِنْدِ اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يَرْزُقُ مَنْ يَّشَاۤءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ
Maka Dia (Allah) menerimanya dengan penerimaan yang baik, membesarkannya dengan pertumbuhan yang baik dan menyerahkan pemeliharaannya kepada Zakaria. Setiap kali Zakaria masuk menemuinya di mihrab (kamar khusus ibadah), dia dapati makanan di sisinya. Dia berkata, “Wahai Maryam! Dari mana ini engkau peroleh?” Dia (Maryam) menjawab, “Itu dari Allah.” Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang Dia kehendaki tanpa perhitungan.

(QS. Ali 'Imran ayat 37)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement