Senin 08 Jul 2024 09:13 WIB

Kematian Husain di Karbala, Beda Jelas Sunni dan Syiah Sikapi 10 Hari Pertama Muharram

Syiah melakukan ratapan atas kematian Husain

Bulan Muharram (Ilustrasi). Syiah melakukan ratapan atas kematian Husain
Foto: Dok Republika
Bulan Muharram (Ilustrasi). Syiah melakukan ratapan atas kematian Husain

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Bagi kalangan Sunni Ahlussunnahngan Wal Jamaah Muharram adalah bulan meningkatkan ibadah. Terutama berpuasa pada 10 hari pertama. Tak ada ritual khusus yang mengkultuskan satu pun sosok dalam sejarah Islam. 

Puasa sunnah pada Muharram memiliki banyak keutamaan. Berdasarkan hadits nabi, puasa di bulan Muharram adalah paling utama setelah puasa Ramadhan.

Baca Juga

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رَضِىَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : سُئِلَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- أَىُّ الصَّلاَةِ أَفْضَلُ بَعْدَ الْمَكْتُوبَةِ وَأَىُّ الصِّيَامِ أَفْضَلُ بَعْدَ شَهْرِ رَمَضَانَ؟ فَقَالَ :« أَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الْمَكْتُوبَةِ الصَّلاَةُ فِى جَوْفِ اللَّيْلِ ، وَأَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ شَهْرِ رَمَضَانَ صَوْمُ الْمُحَرَّمُ ». رَوَاهُ مُسْلِمٌ فِى الصَّحِيحِ عَنْ زُهَيْرِ بْنِ حَرْبٍ عَنْ جَرِيرٍ .

"Dari sahabat Abu Hurairah ra. Dia berkata, Rasulullah Saw ditanya, Shalat apa yang paling utama setelah sholat maktubah? Dan puasa apa yang paling utama seletah puasa Ramadhan? Lalu beliau menjawab, sholat yang paling utama setelah sholat maktubah ialah sholat di tengah malam dan puasa yang paling utama setelah puasa di bulan Ramadhan ialah puasa di bulan Muharram." (HR Muslim).

Selain itu, orang yang berpuasa satu hari di bulan Muharram, pahalanya sama dengan bepuasa 30 hari.

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ ، قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم : وَمَنْ صَامَ يَوْمًا مِنَ الْمُحَرَّمِ فَلَهُ بِكُلِّ يَوْمٍ ثَلاثُونَ يَوْمًا

"Dari Ibnu Abbas, dia berkata, Rasulullah Saw bersabda dan barang siapa yang berpuasa satu hari di bulan Muharam, dia akan mendapat dari setiap harinya dengan pahala yang sebanding dengan 30 hari."

Dalil puasa 10 Muharram disebutkan dalam sejumlah hadits, salah satunya yang diriwayatkan dalam shahih Bukhari dari Ibnu Abbas RA:

قَدِمَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ المَدِينَةَ فَرَأَى اليَهُودَ تَصُومُ يَوْمَ عَاشُورَاءَ، فَقَالَ: «مَا هَذَا؟»، قَالُوا: هَذَا يَوْمٌ صَالِحٌ هَذَا يَوْمٌ نَجَّى اللَّهُ بَنِي إِسْرَائِيلَ مِنْ عَدُوِّهِمْ، فَصَامَهُ مُوسَى، قَالَ: «فَأَنَا أَحَقُّ بِمُوسَى مِنْكُمْ»، فَصَامَهُ، وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ

Artinya: “Nabi Muhammad ﷺ datang ke kota Madinah. Beliau kemudian melihat orang Yahudi puasa pada hari Asyura’. Lalu Rasul bertanya ‘Ada kegiatan apa ini?’ Para sahabat menjawab ‘Hari ini adalah hari baik yaitu hari di mana Allah menyelamatkan Bani Israil dari musuh mereka kemudian Nabi Musa melakukan puasa atas tersebut.’ Rasul lalu mengatakan ‘Saya lebih berhak dengan Musa daripada kalian’. Nabi kemudian berpuasa untuk Asyura’ tersebut dan menyuruh pada sahabat menjalankannya.” (HR Bukhari: 2004)

Dalam buku "Dakwah Kreatif: Muharam, Maulid Nabi, Rajab, dan Sya'ban" karya Hj Udji Asiyah dijelaskan, Rasulullah SAW juga menyampaikan tentang puasa Asyura (tanggal 10 Muharam) bahwa:

يُكَفِِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ Artinya: "Puasa Asyura akan menghapus dosa setahun yang lalu." (HR Muslim no. 1 162)

Disunnahkan pula untuk menambah puasa Asyura dengan puasa pada hari sebelumnya, yaitu tanggal 9 Muharam yang dikenal dengan hari Tasu'a. Ini dianjurkan untuk membedakan kebiasaan puasanya Yahudi. Tahun ini, puasa Tasu'a jatuh pada 15 Juli 2024 mendatang.

عن عَبْدِ اللَّهِ بْنَ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا يَقُولُا حِينَ صَامَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّهُ يَوْمٌ تُعَظِّمُهُ الْيَهُودُ وَالنَّصَارَى فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَإِذَا كَانَ الْعَامُ الْمُقْبِلُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ صُمْنَا الْيَوْمَ التَّاسِعَ قَالَ فَلَمْ يَأْتِ الْعَامُ الْمُقْبِلُ

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas RA, beliau berkata, "Ketika Rasulullah SAW berpuasa pada hari Asyura dan memerintahkan para sahabat untuk berpuasa padanya, mereka menyampaikan, Wahai Rasulullah, sesungguhnya hari itu adalah hari yang diagungkan oleh orang Yahudi! Lalu Beliau SAW bersabda, 'Kalau begitu, pada tahun depan insyaAllah kita berpuasa pada hari kesembilan'. Dan belum tiba tahun yang akan datang, Nabi SAW sudah wafat." (HR Muslim no 1.916).

Sementara itu, Muharram dalam tradisi Syiah...

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement