REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Allah SWT menciptakan setan untuk mengganggu semua anak-cucu Adam As tanpa terkecuali. Setan pun tak pandang bulu dalam melancarkan godaannya. Tak hanya kepada para ahli dunia, setan turut mengincar para ahli ibadah. Kita bisa menyimak bagaimana Rasulullah SAW mengisahkan tiga orang Muslim di hadapan mahkamah Allah SWT.
Seorang mujahid, seorang alim dan seorang dermawan bukannya memperoleh surga tetapi harus ditimpa azab neraka. Dalam hadits dari Abu Hurairah yang diriwayatkan Imam Muslim, An-Nasa'i, Imam Ahmad dan Baihaqy dijelaskan, orang pertama dipanggil menghadap Allah. Ia merupakan seorang pria yang mati syahid. Saat di hari perhitungan, Allah pun bertanya, “Apa yang telah kau perbuat dengan berbagai nikmat itu?” Mujahid itu menjawab, “Saya telah berperang karena-Mu sehingga saya mati syahid,” ujar dia.
Allah ta’ala pun menyangkalnya, “Kau telah berdusta. Kau berperang agar namamu disebut manusia sebagai orang yang pemberani. Dan ternyata kamu telah disebut-sebut demikian.” Mujahid itu pun diseret wajahnya dan dilempar ke jahanam. Orang kedua pun dipanggil. Ia merupakan seorang alim ulama yang mengajarkan Alquran pada manusia. Seperti orang pertama, Allah bertanya hal sama, “Apa yang telah engkau perbuat berbagai nikmat itu?” Sang ulama menjawab, “Saya telah membaca, mempelajari dan mengajarkannya Alquran karena Engkau,” ujarnya. Allah berfirman, “Kamu berdusta. Kau mempelajari ilmu agar disebut sebagai seorang alim dan kau membaca Alquran agar kamu disebut sebagai seorang qari." Sang alim ulama pun menyusul si mujahid, masuk ke neraka.
Orang ketiga pun dipanggil. Kali ini ia merupakan seorang yang sangat dermawan. Sang dermawan dianugerahi Allah harta yang melimpah. Allah pun menanyakan tanggung jawabnya atas nikmat itu, “Apa yang telah engkau perbuat dengan berbagai nikmatKu” firman-Nya. Sang dermawan menjawab, “Saya tidak pernah meninggalkan sedekah dan infaq di jalan yang Engkau cintai, melainkan pasti aku melakukannya semata-mata karena Engkau,” jawab dia.
Dia pun tak jauh beda dengan dua orang sebelumnya. “Kau berdusta,” firman Allah. “Kau melakukannya karena ingin disebut sebagai seorang dermawan. Dan begitulah yang dikatakan orang-orang tentang dirimu,” firman-Nya. Sang dermawan yang riya ini pun diseret dan dilempar ke neraka, bergabung dengan dua temannya yang juga menyimpan sifat riya di hati. Di mata manusia, ketiganya merupakan seorang yang taat beribadah dan diyakini akan menjadi penduduk surga. Namun hanya Allah yang mengetahui segala isi hati hamba-Nya.