REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG - Direktorat Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Pesisir dan Laut (PPKPL) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melaksanakan kegiatan transplantasi terumbu karang. KLHK melakukan transplantasi sebanyak 1.560 bibit terumbu karang di Kawasan Perlindungan Terumbu Karang Larantuka, Kabupaten Flores Timur.
"Terumbu karang itu rumah ikan, dengan terumbu karang yang tumbuh subur, ikan akan banyak dengan begitu perekonomian masyarakat nelayan bisa terbantu,” kata Penjabat Bupati Flores Timur Sulastri Rasyid di Larantuka, akhir pekan lalu.
Hal ini disampaikannya saat memberikan kata sambutan ketika membuka kegiatan transplantasi terumbu karang di wilayah pesisir tersebut.
Dia menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan Program Direktorat Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Pesisir dan Laut, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dengan pelaksana CV.Ararat, berkolaborasi dengan komunitas Bergiat Untuk Nusa (Berguna) dan Kelompok Masyarakat Pengawas San Dominggo (Pokmaswas).
Dia menambahkan bahwa lokasi transplantasi terumbu karang merupakan lokasi laut yang telah ditutup dari aktivitas masyarakat, baik nelayan pencari ikan maupun aktifitas berkarang.
Lokasi yang dijadikan sebagai lokasi transplantasi terumbu karang itu luasnya mencapai 15 ribu meter persegi itu kini telah ditutup selama satu tahun sebagai Kawasan Perlindungan Terumbu Karang dan sudah mulai terlihat hasilnya, dimana ikan mulai banyak dan masyarakat pesisir Larantuka mulai memetik hasilnya.
“KLHK juga memberikan 130 spider web sebagai media tanam, selain itu juga memberikan bantuan lima paket alat snorkeling yang diserahkan kepada Lurah Larantuka, Petrus Ignasius Wungubelen,” ujar dia.
Sebagai edukasi tentang pentingnya terumbu karang bagi kehidupan masyarakat, dilakukan juga sosialisasi dan tanya jawab seputar terumbu karang yang dibawakan oleh Direktur CV Ararat, Adriano Leba, selaku pelaksana sekaligus perwakilan KLHK.
Menurut Adriano Leba, lokasi tersebut dipilih karena kelompok dan masyarakat telah berbuat untuk laut, sehingga kegiatan transplantasi yang dilakukan ini sudah tepat sasarannya dan lokasi ini bisa menjadi role model dalam pelaksanaan kegiatan rehabilitasi berupa transplantasi karang di Flores Timur.
Penanaman fragmen karang pada substrat dilakukan dengan menggunakan metode spider web. Dimana dalam satu substrat terdapat 12 fragmen karang.
Pada kegiatan ini, secara keseluruhan substrat yang ditanam di dasar laut sebanyak 130 substrat yang berasal dari Direktorat PPKPL-KLHK, dengan total bibit sebanyak 1.560.