REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Warga Kampung Kartamaya, Margasari, Kota Bogor punya cara spesial menghormati tamu yang diundangnya. Sebagai bentuk ucapan perima kasih sudah dipenuhi undangannya, mereka menghadiahi bakal calon wali kota (cawalkot) Bogor, Sendi Fardiansyah, dengan singkong dan pisang.
Sendi yang menerima hadiah pun mengaku senang dengan perhatian dan hadiah warga. ”Saya jadi malu. Rakyat itu ternyata lebih pandai berterimakasih ketimbang para elit. Hanya menemui mereka saja, saya diberi hadiah hasil tani. Ini luar biasa,” kata Sendi.
Dalam siaran pers disebutkan, hadiah ini diberikan saat Sekretaris Pribadi Ibu Negara, Iriana Jokowi itu, menghadiri undangan warga yang memperingati 1 Muharam 1446 H, pada Ahad (7/7/2024). Selain diadakan aksi bersih-bersih lingkungan, khususnya di area Mushola Tegal Harendong, mereka juga mengajak makan nasi liwet yang digelar di atas daun pisang.
Salah satu perwakilan warga, Rahmat (55 thn), mengatakan, kegiatan tersebut memang digelar sangat sederhana. Namun, menjadi istimewa karena warga mengundang salah satu kandidat cawalkot Bogor, Sendi Fardiansyah.
Rahmat mengungkapkan, semula dirinya ragu jika Sendi akan hadir saat undangan itu disampaikan kepadanya. Bahkan sejumlah warga mengaku pesimis jika calon orang nomor satu di Kota Bogor itu akan datang di acara. Apalagi, hingga waktu yang dijadwalkan pukul 16.00 WIB, Sendi masih belum terlihat.
Baru pada pukul 17.15 WIB, kata dia, Sendi akhirnya datang juga. Tentu saja, kedatangan Sendi yang menggunakan sepeda motor itu, karena alasan macet, disambut gembira seluruh warga. Dan Sendi pun langsung diajak warga makan nasi liwet bersama beralas daun pisang.
Usai menyantap makan, Sendi mengucapkan terimakasih kepada warga atas sambutannya yang meriah. “Luar biasa sambutan ibu-ibu dan bapak semua di sini. Saya senang dan saya berjanji, bahwa kedatangannya kesini bukan untuk yang pertama dan terakhir, tapi akan datang kembali pada saatnya,” katanya.
Pada kesempatan tersebut, Sendi pun bertanya kepada warga tentang berbagai masalah apa saja yang selama ini dirasakan. Spontan, sebagian dari warga mengungkapkan tentang susahnya mencari lapangan kerja. Termasuk soal kesehatan dan pendidikan.
“Pak Sendi, sekarang ini makin banyak orang yang menganggur, termasuk suami saya. Sehingga, jangan kan untuk biaya beli kebutuhan anak sekolah seperti buku, seragam dan lain, untuk makan sehari-hari saja susah,” ungkap Rohayati (49 thn).
Mendengar keluhan warga, Sendi pun langsung merespon. “Saya ikut merasakan kesusahan itu. Khusus terkait pendidikan, saya akan berkomitmen, jika nanti terpilih jadi walikota, Ibu-ibu tak lagi harus bingung membeli seragam sekolah, alat tulis dan lainnya, karena semuanya akan diberikan gratis oleh Pemkot,” kata dia.