Senin 08 Jul 2024 19:03 WIB

K-Pop World Festival 2024 Ajak Israel, Stasiun TV KBS dan Pemerintah Korea Hujan Kritikan

Tagar 'No To Art Washing in Kpop' menggema di media sosial X.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Personel RIIZE. RIIZE menjadi salah satu grup K-pop yang mempromosikan K-Pop World Festival pada tahun lalu.
Foto: EPA-EFE/JEON HEON-KYUN
Personel RIIZE. RIIZE menjadi salah satu grup K-pop yang mempromosikan K-Pop World Festival pada tahun lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seruan untuk memboikot acara KBS K-Pop World Festival 2024 karena mengikutsertakan Israel terus dilakukan. Kali ini, para penggemar K-pop menggunakan hashtag No To Art Washing in Kpop yang mendesak agar para idol tidak lagi dijadikan sebagai alat marketing untuk menaikkan popularitas acara tahunan tersebut.

Tagar ini digulirkan sebagai bentuk protes para penggemar setelah banyak idol yang diduga dimanfaatkan oleh Pemerintah Korea Selatan dan stasiun televisi KBS untuk mempromosikan acara K-Pop World Festival pada tahun-tahun yang lalu. Beberapa idol yang pernah mempromosikan acara tersebut pada masa lalu yaitu RIIZE, Kep1er, Stray Kids, Somi, THE BOYS, aespa, Dreamcatcher, ATEEZ, Red Velvet, ITZY, dan TXT.

Baca Juga

Menurut salah satu akun yang menyerukan boikot di X, @stepout_speakup, penggunaan idol untuk menaikkan popularitas acara KBS K-Pop World Festival tahun ini sangat mungkin. Karena itu, tagar No To Art Washing in Kpop sangat penting untuk digulirkan.

“Mereka akan terus mencoba menggunakan para idol untuk mendukung tindakan mereka,” kata akun @stepout_speakup.

Akun tersebut kemudian mengatakan bahwa para idol yang sempat mempromosikan KBS K-pop World Festival pada tahun lalu tidaklah bersalah. Pasalnya, mereka hanya dimanfaatkan.

“Para idol tidak bersalah di sini–mereka hanya dimanfaatkan–tetapi mengizinkan sebuah negara yang secara aktif melakukan genosida untuk berpartisipasi (di KBS Kpop World Festival), sementara para idol tampil dan memuji para kontestan di acara yang sama, seharusnya membuat Anda prihatin,” demikian kata akun @stepout_speakup di X, dikutip Senin (8/7/2024).

Tagar No To Art Washing in Kpop juga banyak disuarakan para penggemar K-pop lain yang mendukung upaya boikot. Seorang penggemar K-pop meminta Pemerintah Korea Selatan dan KBS untuk tidak memberi ruang bagi Israel di acara festival tahunan tersebut.

“Pemerintah Korea Selatan dan KBS sekarang terlibat dalam genosida di Gaza dengan mengizinkan Israel untuk mendapatkan tempat di K-pop World Festival. Jangan tinggal diam dengan hal ini,” kata akun @fairtydustv** sambil menambahkan hashtag No To Art Washing in Kpop.

K-Pop World Festival adalah kompetisi bakat K-pop tahunan yang diselenggarakan oleh Kementerian Luar Negeri Korea Selatan dengan dukungan dari berbagai lembaga pemerintah. Setelah melalui beberapa babak penyisihan, para penggemar K-pop diundang oleh pemerintah Korea Selatan untuk ikut serta dalam babak final kompetisi yang diselenggarakan setiap tahun di Changwon, Korea Selatan.

Adapun keikutsertaan Israel diumumkan langsung oleh Kedutaan Besar Republik Korea di Israel. Dalam sebuah pernyataan, Kedutaan Besar Republik Korea di Israel mengumumkan bahwa kompetisi tahunan K-pop World Festival: Israel Preliminary akan berlangsung pada Senin, 15 Juli 2024. Kompetisi ini akan menjadi bagian dari Festival Korea tahunan dan akan diadakan di Auditorium Smolarz, Tel Aviv University.

“Ini adalah kesempatan Anda untuk berkompetisi untuk mewakili Israel di Festival Dunia K-pop 2024 yang akan berlangsung di Changwon, Korea,” demikian keterangan dari kedutaan Korea Selatan di Israel.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement