REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gareth Southgate menjadi sasaran kritikan sebagian pendukung Inggris karena permainan the Three Lions yang buruk di Euro 2024, meskipun mampu mencapai semifinal. Namun para pemain berada di belakangnya, seperti yang diungkapkan bek Luke Shaw.
Bek Manchester United ini menilai kritikan tersebut tak pantas. Ia mengatakan, Southgate sosok yang dibutuhkan Inggris sebagai seorang pemimpin.
Sang pelatih disebutnya telah menanamkan rasa kebersamaan dalam tim yang semakin kuat selama Euro 2024. Para pemain Inggris, klaim Shaw, tidak pernah termotivasi seperti sekarang.
“Dia benar-benar membawa kami ke level berikutnya, tidak ada manajer yang benar-benar sesukses dia seperti apa yang dia lakukan baru-baru ini. Sekarang semifinal lainnya dan bagi saya dan kami sebagai pemain, kami mencintainya. Saya pikir dia sangat bagus, kami membutuhkan dia,” kata Shaw dalam konferensi pers, dikutip dari Reuters, Selasa (9/7/2024).
"Dia tahu bagaimana mengatur para pemainnya dan apa kebutuhan mereka dan itu jelas bagi saya. Kebersamaan nyata yang kami miliki di dalam skuad benar-benar berdasarkan yang diciptakan Gareth dan itulah yang membantu kami menggali lebih dalam dalam pertandingan-pertandingan ini."
Shaw melewatkan lima pertandingan pertama Inggris karena cedera tetapi sekarang sudah bugar. Ia bersiap untuk bermain dan ingin membayar kembali kepercayaan Southgate yang telah mendukungnya.
Dia mengatakan dia tidak merasakan tekanan ketika tampil untuk pertama kalinya di turnamen ini bersama Inggris dalam posisi timnya tertinggal dari Swiss. Ia merasa lebih menegangkan menyaksikan pertandingan dari bangku cadangan.
Meskipun Inggris tampil mengecewakan dengan serangkaian penampilan biasa-biasa saja di Jerman, rekor terbaru mereka luar biasa, dengan Southgate membawa timnya ke semifinal di tiga dari empat turnamen besar terakhir.
Pertandingan melawan Belanda di Signal Iduna Park, Dortmund, Kamis (11/7/2024) dini hari WIB adalah kesempatan bagi Inggris untuk mencapai final besar ketiga dan pertama di luar negeri, melawan Spanyol atau Prancis.
Shaw mengatakan kemajuan Inggris yang lamban sepanjang turnamen telah menguji ketahanan mereka. Namun para pemain tetap bersatu seperti sebelumnya.
“Apakah Anda memainkan sepak bola yang baik atau buruk, yang penting adalah memenangkan pertandingan,” katanya. “Suka atau tidak, cara kami bermain, kami berada di semifinal dan itu yang terpenting.”
Shaw memainkan peran penting di final Euro 2020 ketika ia membawa Inggris unggul dengan tendangan luar biasa setelah dua menit melawan Italia di London. Namun kalah dalam adu penalti, yang menurutnya adalah yang terburuk yang pernah ia rasakan.
"Kami harus punya keyakinan. Keyakinan itu pasti terbangun dalam dua pertandingan terakhir, namun bergantung pada kami untuk mewujudkannya di lapangan," tambahnya.
"Motivasinya sangat besar. Kami belum sampai ke final, kami masih punya satu pertandingan besar melawan lawan yang sangat top. Tapi ya tentu saja ada rasa lapar dan motivasi berada pada titik tertinggi dan ya kami siap."