Selasa 09 Jul 2024 14:10 WIB

PKT Genjot Inovasi Lingkungan Berbasis Pemberdayaan

Sugeng menyebut hal ini menjadi komitmen Pupuk Kaltim.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Ahmad Fikri Noor
Pabrik PT Pupuk Kaltim.
Foto: Pupuk Kaltim
Pabrik PT Pupuk Kaltim.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) atau PKT berkomitmen mendukung pertanian berkelanjutan dan ramah lingkungan melalui inovasi sosial pemberdayaan masyarakat. VP TJSL Pupuk Kaltim Sugeng Suedi mengatakan perusahaan memiliki inovasi program Pertanian Kompos Terpadu untuk Babadan Inovatif dan Sejahtera (PKT BISA) untuk mendorong perbaikan kualitas lahan secara berkelanjutan, sekaligus merwujudkan ekonomi sirkular sektor pertanian dalam memaksimalkan potensi komoditas dan kesejahteraan petani.

"Program ini sebagai tindaklanjut proyek Agro Solution yang dilaksanakan Pupuk Kaltim di Dusun Babadan Desa Kepuh Rejo, Kecamatan Takeran, Kabupaten Magetan Jawa Timur," ujar Sugeng dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (9/7/2024).

Baca Juga

Sugeng menyampaikan masyarakat memiliki persoalan yang hampir sama dengan petani pada umumnya, yakni terkait kesehatan tanah yang berdampak pada menurunnya hasil produksi komoditas. Melalui program PKT BISA, lanjut Sugeng, Pupuk Kaltim membantu para petani untuk meningkatkan kembali daya dukung lahan dengan menggiatkan pemanfaatan kompos untuk menekan penggunaan pupuk kimia secara berlebih.

"Dari hal itu, tata kelola lahan yang lebih ramah lingkungan pun bisa diterapkan para petani dalam memaksimalkan potensi komoditas pertanian," ucap Sugeng.

Sugeng menyampaikan Dusun Babadan memiliki limbah peternakan sapi dan kambing yang mengganggu masyarakat karena tidak diolah maksimal. Potensi ini yang dilirik PKT BISA dengan mengolah limbah peternakan menjadi kompos menggunakan Bioaktivator produksi Pupuk Kaltim yakni Biodex.

"Masyarakat Babadan dibekali keterampilan untuk mengolah kompos dari limbah peternakan mulai tahap awal dan akhirnya mampu memproduksi kompos bernilai tinggi," lanjut Sugeng.

Secara perlahan, sambung Sugeng, kondisi lahan pertanian Dusun Babadan yang bertekstur pasir dan kurang produktif kembali mulai menunjukkan perubahan. Dengan begitu, luas lahan pertanian produktif yang mencapai 40 hektare pun bisa digarap optimal dengan komoditas utama kacang tanah, padi dan jagung.

"Potensi kompos pun dikembangkan melalui unit usaha masyarakat agar makin berdampak pada kesejahteraan petani," ucap Sugeng.

Sugeng bersyukur inovasi ini mendapat apresiasi melalui penghargaan Asia Responsible Enterprise Awards (AREA) 2024 untuk kategori Social Empowerment di Vietnam. Sugeng menyebut hal ini menjadi komitmen Pupuk Kaltim untuk terus berkontribusi terhadap lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan berbagai inisiasi secara konsisten dan berkesinambungan.

"PKT BISA pun diharap dapat menjadi proyek percontohan untuk diaplikasikan ke lokasi lainnya, sehingga penerima manfaat program akan semakin bertambah," kata Sugeng.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement