Rabu 10 Jul 2024 05:00 WIB

In Picture: Dua Kabupaten di NTT Terdampak Hujan Abu Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki

Gunung Lewotobi Laki-Laki erupsi pada Selasa (9/7) dengan tinggi kolom abu 900 meter.

Red: Edwin Dwi Putranto

Suasana desa yang terkena abu vulkanik dampak letusan Gunung Lewotobi Laki-laki di Desa Wolorona, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (9/7/2024). Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki pada Selasa (9/7) pukul 11:33 WITA dengan tinggi kolom abu teramati 900 meter di atas puncak (2.248 meter di atas permukaan laut) menyebabkan sejumlah desa di Kabupaten Flores Timur dan Kabupaten Sikka terdampak hujan abu, sementara itu gunung tersebut juga masih menunjukkan peningkatan aktivitas dan berstatus Siaga level III. (FOTO : ANTARA FOTO/Mega Tokan)

Warga berjalan di depan baliho informasi tentang dampak abu vulkanik di Desa Wolorona, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (9/7/2024). Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki pada Selasa (9/7) pukul 11:33 WITA dengan tinggi kolom abu teramati 900 meter di atas puncak (2.248 meter di atas permukaan laut) menyebabkan sejumlah desa di Kabupaten Flores Timur dan Kabupaten Sikka terdampak hujan abu, sementara itu gunung tersebut saat ini masih menunjukkan peningkatan aktivitas dan berstatus Siaga level III. (FOTO : ANTARA FOTO/Mega Tokan)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, NTT -- Suasana desa yang terkena abu vulkanik dampak letusan Gunung Lewotobi Laki-laki di Desa Wolorona, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (9/7/2024).

Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki pada Selasa (9/7) pukul 11:33 WITA dengan tinggi kolom abu teramati 900 meter di atas puncak (2.248 meter di atas permukaan laut) menyebabkan sejumlah desa di Kabupaten Flores Timur dan Kabupaten Sikka terdampak hujan abu, sementara itu gunung tersebut juga masih menunjukkan peningkatan aktivitas dan berstatus Siaga level III.

sumber : Antara Foto
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement