Rabu 10 Jul 2024 08:18 WIB

Pemerintah Jepang Keluarkan Peringatan Heat Stroke

Warga Jepang diminta menghindari aktivitas fisik.

Rep: Lintar Satria / Red: Satria K Yudha
Orang-orang menggunakan payung saat cuaca panas di Tokyo. Rabu, 12 Juni 2024.
Foto: AP Photo/Eugene Hoshiko
Orang-orang menggunakan payung saat cuaca panas di Tokyo. Rabu, 12 Juni 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Jepang mengeluarkan peringatan risiko heat stroke atau serangan panas di Tokyo dan daerah di timur dan barat. Cuaca panas dan lembab mendorong sejumlah warga mengungsi ke tempat penampungan berpendingin atau cooling shelter yang didirikan di sekitar Tokyo.

Pihak berwenang meminta warga menghindari aktivitas fisik. Media setempat melaporkan beberapa hari terakhir sejumlah warga masuk rumah sakit, beberapa di antaranya dalam kondisi kritis akibat heat stroke.

Baca Juga

"Ini kedaruratan yang membahayakan nyawa," kata salah satu warga yang berteduh di cooling shelter di Tokyo Tower Hisako Ichiuji, Selasa (9/7/2024).

Cooling shelter biasanya aula bersama atau perpustakaan yang dipasang pendingin ruangan. Shelter itu bagian dari skema yang diadopsi tahun ini yang mengharuskan pemerintah daerah menyediakan fasilitas untuk meredakan panas setelah peringatan cuaca panas dikeluarkan.