Rabu 10 Jul 2024 10:03 WIB

Bingung Niat Sholat Dzuhur yang Benar? Ini Bacaan Niatnya Arab dan Latin

Para ulama menyepakati niat dalam sholat hukumnya wajib.

Jamaah dari berbagai negara melaksanakan sholat sunnah sambil menunggu waktu sholat Dzuhur di Masjid Quba, Madinah, Arab Saudi pada Sabtu (15/7/2023).
Foto: Republika/Fuji Eka Permana
Jamaah dari berbagai negara melaksanakan sholat sunnah sambil menunggu waktu sholat Dzuhur di Masjid Quba, Madinah, Arab Saudi pada Sabtu (15/7/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para ulama menyepakati niat dalam sholat hukumnya wajib. Hal ini antara lain berdasarkan firman Allah SWT dalam surah al-Bayyinah ayat lima: "Mereka tidak diperintah kecuali beribadah kepada Allah dalam keadaan ikhlas/memurnikan ketaatan kepada-Nya").

Selain itu, ada hadits Rasul SAW yang mengatakan, syarat atau kesempurnaan amal adalah adanya niat. Di kalangan pengikut mazhab Syafi’i, melafalkan niat sholat hukumnya sunnah. Karena sangat membantu terhadap kekhusyukan seseorang dalam sholat.

Baca Juga

BACA JUGA: Kisah Samson dalam Islam

Niat di masing-masing waktu sholat wajib pun berbeda. Salah satunya, bacaannya niat sholat dzuhur untuk imam dan makmum sebagaimana yang dihimpun Muhammad Masrur dalam buku Memahami Arti Bacaan Sholat yang dikutip berikut ini.

Niat Sholat Dzuhur untuk Imam

أُصَلِّي فَرْضَ الظُّهْرِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً إِمَامًا لِلهِ تَعَالَى

“Ushalliy fardha-zzhuhri arba’a raka’atin mustaqblilal-qiblati adaa-an imaman lillahi ta’ala.”

Yang artinya, “Aku berniat sholat fardhu Dzuhur empat rakaat menghadap kiblat sebagai imam karena Allah Ta’ala.”

Niat Sholat Dzuhur untuk Makmum 

أُصَلِّي فَرْضَ الظُّهْرِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَالَى

“Ushalliy fardha-zzhuhri arba’a raka’atin mustaqblilal-qiblati adaa-an ma’muman lillahi ta’ala.”

Yang artinya, “Aku berniat sholat fardhu Dzuhur empat rakaat menghadap kiblat sebagai imam sebagai makmum karena Allah Ta’ala.”  

sumber : Republika.co.id
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement