Rabu 10 Jul 2024 15:49 WIB

Kejar Target Kinerja Double Digit, BNI Pastikan Keamanan Wondr by BNI

Super App Wondr BNI dilengkapi sejumlah fitur seperti bayar QRIS.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Friska Yolandha
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI resmi meluncurkan superapp yakni wondr by BNI banking app di Jakarta, Jumat (5/7/2024).
Foto: Republika/Dian Fath
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI resmi meluncurkan superapp yakni wondr by BNI banking app di Jakarta, Jumat (5/7/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) telah membukukan laba bersih Rp 5,3 triliun di Kuartal I 2024 atau naik 2 persen secara secara tahunan (yoy) dibandingkan tahun lalu, yakni Rp 5,22 triliun. Dengan pencapaian yang gemilang, bank pelat merah tersebut memproyeksikan target kredit hingga akhir tahun berada di kisaran low dobel digit sebesar 10 persen. 

Hal tersebut disampaikan Direktur Utama BNI Royke Tumilaar dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI pada Senin (8/7/2024). Sepanjang kuartal I/2024, BNI telah menyalurkan kredit sebesar Rp 695,16 triliun, tumbuh 9,6 persen yoy. 

Baca Juga

“Jadi kami range-nya 9-10 persen enggak akan berubah,” ujar Royke.

Guna memperkuat posisinya dalam persaingan Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), pada pekan lalu BNI merilis Super Apps bernama Wondr by BNI banking app. Harapannya nasabah dapat melakukan pengelolaan yang lebih terencana sesuai kebutuhan finansial. 

Super App Wondr dilengkapi sejumlah fitur seperti bayar QRIS, top-up e-wallet, virtual account, transfer ke dalam dan luar negeri, hingga manajemen kartu. Tak hanya itu, Wondr juga dapat menampilkan seluruh aset yang dimiliki Perseroan dan anak perusahaan.

Kepada wartawan Royke mengatakan hadirnya Wondr bukan hanya membangun sistem teknologi semata. BNI menilai keberhasilan transformasi sangat bergantung pada sumber daya manusia yang memiliki mindset digital.

Perseroan berharap hadirnya Wondr ini menambah jumlah nasabah yang memiliki tabungan di BNI. Di mana, saat ini pengguna BNI mobile banking masih sekitar 16 juta pengguna.

Adapun untuk target jumlah nasabah setidaknya bisa tumbuh hingga dua kali lipat. Namun, ia sadar bahwa untuk di tahun-tahun awal ini, pertumbuhannya setidaknya bisa di kisaran 10 hingga 20 persen.

"Tahun depan diharapkan naik lebih banyak. Karena sudah pindah semua kan ke wondr by BNI dan kalau untuk target DPK (dana pihak ketiga) target kami rata-rata masih di kisaran 9-10 persen," ujar Royke.

Royke menambahkan, salah satu tujuan dari peluncuran Wondr adalah meningkatkan kontribusi dana murah atau CASA yang dimiliki. Terlebih, peluncuran ini tepat di saat industri dihantam oleh era suku bunga tinggi.

"Ini game changer-nya, makanya bank itu kan tak hanya kredit harus sehat, tapi harus punya CASA yang memadai. Supaya survive di dalam kondisi ekonomi seperti ini,” kata Royke.

Kehadiran superapp ini....

 

Dari tokoh ramai dibicarakan ini, siapa kamu jagokan sebagai calon gubernur DKI Jakarta 2024

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement