Rabu 10 Jul 2024 18:06 WIB

70 Persen Jamaah Haji yang Meninggal di Tanah Suci karena Serangan Jantung

Jamaah diminta menjaga pola makan dan hidup sehat selama di Madinah.

Red: Karta Raharja Ucu
Jamaah haji dirawat di KKHI. Mayoritas jamaah haji Indonesia yang meninggal dunia disebabkan serangan jantung.
Foto: Republika/Ali Yusuf
Jamaah haji dirawat di KKHI. Mayoritas jamaah haji Indonesia yang meninggal dunia disebabkan serangan jantung.

REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH -- Penyakit jantung, paru-paru, dan stroke menjadi musuh utama jamaah haji Indonesia. Karena itu, jamaah haji diminta untuk menerapkan hidup sehat selama berada di Kota Madinah agar tetap sehat sehingga bisa pulang ke Tanah Air sesuai jadwal.

Kabid Kesehatan, Dokter Indro di Kota Madinah, menyampaikan, penyakit jantung banyak diderita jamaah haji. Apabila tidak diantisipasi dari awal apa saja yang harus dilakukan dan diantisipasi, bisa menyebabkan jamaah sakit dan harus dirawat di rumah sakit, bahkan bisa menjadi fatal.

"Secara umum, jamaah banyak yang sakit jantung, hipertensi, dan gula. Hal itu menyebabkan kondisi kesehatan jantung menjadi lemah," kata dia saat menghadiri “Ngobrol Gerakan Jantung Sehat Jemaah Haji” di Madinah, Senin (8/7/2024). Acara ini digelar oleh Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) bekerja sama dengan Sektor 3 Madinah.

Dari banyak kasus yang paling banyak wafat adalah karena serangan penyakit jantung, secara persentase mencapai 70 persen, disusul sakit paru, stroke. Jamaah haji harus menjaga kesehatannya menjelang kepulangan. Mereka bisa pulang sesuai jadwalnya.