Rabu 10 Jul 2024 18:55 WIB

CCS Dinilai Bukan Solusi Pengurangan Karbon

Konsep CCS berasal dari upaya untuk mengekstrak lebih banyak minyak di kilang.

Rep: Lintar Satria/ Red: Satria K Yudha
Emisi karbon (ilustrasi)
Foto: www.freepik.com
Emisi karbon (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Teknologi carbon capture and storage (CCS) atau penangkapan dan penyimpanan karbon yang dianggap solusi untuk mengurangi emisi pemerangkap panas sudah tidak lagi dinilai sebagai solusi perubahan iklim. Pengamat keuangan energi asal Australia Kevin Morris mengatakan, secara historis CCS hanya digembar-gemborkan sebagai solusi emisi tanpa ada hasil nyata.

"Namun, masih masuk dalam kebijakan pemerintah untuk mengurangi emisi gas rumah kaca (ERK), meskipun kenyataannya lebih cenderung meningkatkannya," tulis Morris dalam artikel yang dirilis di situs Institute for Energy Economics and Financial Analysis (IEEFA), Rabu (10/7/2024).

CCS merupakan langkah untuk menangkap emisi karbon dioksida (CO2) dari industri minyak dan gas dan menyimpannya di bawah tanah agar tidak lepas ke permukaan bumi. Morris mengatakan banyak perusahaan minyak dan gas merujuk pada CCS sebagai upaya kunci dalam strategi mengurangi emisi dan mencapai nol-emisi.

Namun bagi perusahaan minyak dan gas, mereka hanya menangkap sedikit emisi dibandingkan yang mereka hasilkan. Morris menjelaskan bagi perusahaan gas, CCS artinya menghilangkan kontaminasi CO2 di kilang gas.  Hal ini dikenal sebagai Scope One dan kerap hanya mewakili 10 persen dari total emisi yang dihasilkan proyek-proyek gas.