REPUBLIKA.CO.ID, GAZA – Seorang bayi perempuan berusia tiga bulan dilaporkan jadi penyintas tunggal setelah rumahnya dibombardir Israel di Kota Gaza. Seluruh keluarga langsungnya syahid dalam serangan tersebut.
Asmaa Ajour, nama anak tersebut terbaring di Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza utara setelah pasukan Israel membunuh semua anggota keluarga dekatnya di Kota Gaza.
Neneknya Um Ramzi Qwaider menceritakan kepada Aljazirah bahwa keluarga Asmaa pindah dari lingkungan Tuffah di timur Kota Gaza beberapa hari yang lalu karena penembakan Israel dan perintah evakuasi.
Keluarga tersebut pindah ke lingkungan Sina'a di bagian barat Kota Gaza, namun operasi militer Israel tiba-tiba meluas dalam semalam dan daerah tersebut diserang. “Mereka menjadi sasaran penembakan Israel, dan ibu, ayah, saudara perempuan, sepupu dan paman [Asmaa] dibunuh,” kata Qwaider.
Dia menambahkan bahwa Asmaa tetap berada di pangkuan ibunya yang meninggal selama 12 jam sampai kakeknya berhasil menyelamatkannya ketika pasukan Israel menembakkan peluru selama berjam-jam.
“Saya tidak tahu bagaimana anak yatim piatu ini bisa hidup di usia sebegini tanpa ayah dan ibu. Saya tidak tahu bagaimana kehidupannya nantinya. Saya tidak tahu bagaimana dia akan sendirian di dunia ini,” kata Qwaider.
Selama tiga hari terakhir, masyarakat telah meminta melalui media sosial agar pihak berwenang di Gaza melakukan intervensi dan menemukan sembilan jenazah keluarga Ajour yang masih tergeletak di lokasi kejadian.
A month-old baby was rescued from the rubble of a house in Gaza after the house was levelled to the ground by an Israeli airstrike. All of his family members were killed in the attack. pic.twitter.com/6XY5tWtzak
— Quds News Network (QudsNen) July 10, 2024
Sementara, kantor berita resmi Palestina WAFA kemarin mengkonfirmasi pembunuhan delapan warga Palestina, termasuk enam anak-anak, dan cederanya puluhan lainnya, termasuk wanita, akibat serangan udara Israel terhadap rumah-rumah di kamp Nuseirat. Toko-toko komersial dan bangunan tempat tinggal di daerah Al-Maghraqa di Gaza tengah juga menjadi sasaran pesawat Israel.
Di Gaza selatan, di kota Bani Suhaila dekat Khan Yunis, dua warga Palestina syahid dan lainnya terluka akibat penembakan Israel terhadap sebuah rumah tempat tinggal.
Sehari sebelumnya, pasukan penjajah Israel melakukan empat pembantaian terhadap keluarga di Jalur Gaza selama 24 jam terakhir, yang mengakibatkan terbunuhnya sedikitnya 52 warga Palestina dan melukai 208 lainnya, menurut sumber medis.
Otoritas kesehatan setempat mengkonfirmasi bahwa jumlah korban jiwa warga Palestina akibat serangan Israel sejak 7 Oktober telah meningkat menjadi 38.295 korban jiwa, dengan tambahan 88.241 orang menderita luka-luka. Mayoritas korbannya adalah perempuan dan anak-anak.
Sementara itu, tim ambulans dan penyelamat masih belum dapat menjangkau banyak korban dan mayat yang terperangkap di bawah reruntuhan atau tersebar di jalan-jalan di daerah kantong yang dilanda perang tersebut, karena pasukan pendudukan Israel terus menghalangi pergerakan kru ambulans dan pertahanan sipil.