Kamis 11 Jul 2024 04:25 WIB

Kisah Zuhudnya Grand Syekh Al-Azhar: Tolak Gaji Hingga Sumbang Hadiah Miliaran

Syekh Tayeb enggan menerima gaji yang saat itu mencapai kelipatan puluhan ribu pon

Red: A.Syalaby Ichsan
Tuan Guru Bajang (TGB) M Zainil Majdi selaku Ketua Organisasi Internasional Alumni Al Azhar (kiri) dengan Grand Syekh al-Azhar Prof Dr Ahmed al-Tayeb.
Foto: dok ist
Tuan Guru Bajang (TGB) M Zainil Majdi selaku Ketua Organisasi Internasional Alumni Al Azhar (kiri) dengan Grand Syekh al-Azhar Prof Dr Ahmed al-Tayeb.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia tengah kedatangan tamu istimewa dari Mesir, yakni Grand Syekh Al-Azhar Prof Ahmad bin Muhammad bin Ahmad Al-Tayeb. Kunjungan Syekh al-Tayeb berlangsung selama empat hari yakni 8-11 Juli di beberapa daerah di Indonesia. Kunjungan ini merupakan kali ketiga imam besar Al-Azhar ini menyambangi Nusantara.

Siapa sebenarnya sosok imam besar yang memimpin salah satu institusi pendidikan Islam tertua di dunia ini? Dikutip dari laman egyptstudentinformation, sosok ulama ini lahir  pada tanggal 3 Shafar 1365 H, bertepatan dengan tanggal 6 Januari 1946 M di sebuah daerah di provinsi Qina, Mesir sebelah selatan.

Baca Juga

Syekh Tayeb lahir dari sebuah keluarga yang memiliki nasab yang bersambung kepada Imam Hasan bin Ali bin Abi Thalib Kw. Sejak kecil, dia gemar menghadiri majelis perdamaian antar suku yang diadakan oleh kakeknya Syekh Ahmad Tayeb dan ayahnya Syekh Muhammad Tayeb. Dia pun tetap mengikuti majelis itu ketika telah menjadi Syekh al-Azhar saat pulang ke kampung halamannya.

Sang syekh menghabiskan masa kecil di kampungnya. Dia belajar di madrasah al-Azhar, menghafalkan Alquran  dan mempelajari dasar-dasar ilmu dengan metode al-Azhar.