REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON – Kakak kandung Vina, Marliyana, masih mengingat suasana persidangan pembunuhan adiknya delapan tahun lalu di Pengadilan Negeri (PN) Cirebon. Saat itu, sidang menghadirkan delapan terdakwa, yang kemudian mendekam di penjara.
Marliyana mengaku selalu hadir di persidangan. Begitu pula dengan Iptu Rudiana, ayah dari Muhammad Rizky atau Eky, yang juga menjadi korban pembunuhan bersama Vina pada 27 Agustus 2016 di Cirebon.
Namun, sejak persidangan berakhir dengan dijatuhkannya vonis seumur hidup kepada para terdakwa, Marliyana mengaku tidak pernah lagi berkomunikasi dengan Rudiana. Begitu pula saat kasus tersebut kini kembali viral, dia menyatakan belum pernah lagi bertemu dengan Rudiana.
"Dari selesai persidangan sampai sekarang, belum pernah komunikasi dengan Pak Rudiana. Ketemu pun tidak. Jadi komunikasi terakhir saat di persidangan. Kalau di persidangan kan, dia hadir, saya pun hadir,’’ kata Marliyana, saat ditemui di kediamannya di Kota Cirebon, Rabu (10/7/2024).
Marliyana pun masih mengingat ekspresi Rudiana saat menghadiri persidangan pembunuhan Vina dan Eky. "Dia marah, dia kesal. Namanya denger anaknya dianiaya kan," ujar Marliyana.
Marliyana juga mengaku saat itu mempercayakan sepenuhnya penanganan kasus pembunuhan Vina dan Eky kepada Rudiana. Pasalnya, Rudiana merupakan seorang polisi.
Saat itu, kata Marliyana, ia tidak memikirkan adanya kejanggalan-kejanggalan dalam penanganan kasus tersebut.
"Saya waktu itu masih mempercayakan semuanya ke Pak Rudiana. Jadi gak ada yang namanya saya (merasa) janggal. Karena saya merasa, kita nih sama-sama korban, gak mungkinlah gimana-gimana. Jadi gak ada firasat buat kejanggalan-kejanggalan. Karena saya percayanya kita nih sama-sama korban,’’ cetus Marliyana.
Marliyana mengaku tidak pernah mendapat cerita dari Rudiana mengenai penanganan kasus itu secara detail. Dia hanya memperoleh cerita dari Rudiana soal kronologis kematian adiknya.
"Yang saya dengar cerita dari Pak Rudiana dan teman-temannya saat itu, mereka (Vina dan Eky) digiring naik motor ke suatu tempat, terus mereka dieksekusi,’’ ucapnya.
CCTV dimunculkan