Kamis 11 Jul 2024 11:25 WIB

Wamenkes Dorong Riset Lansia Guna Tangani Permasalahan Demografi

Wamenkes tekankan pentingnya ciptakan layanan kesehatan berkualitas.

Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes), Dante Saksono Harbuwono dalam acara Pengumuman Pemenang Program Fight for Access Accelerator Indonesia - Health Innovation Day 2023 di Kementerian Kesehatan, Jakarta Selatan, Selasa (30/5/2023).
Foto: Republika/Umi Nur Fadhilah
Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes), Dante Saksono Harbuwono dalam acara Pengumuman Pemenang Program Fight for Access Accelerator Indonesia - Health Innovation Day 2023 di Kementerian Kesehatan, Jakarta Selatan, Selasa (30/5/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) RI Dante Saksono Harbuwono mendorong akademisi di Indonesia untuk melakukan penelitian soal lansia, guna menangani permasalahan demografi di Indonesia pada 2045 mendatang.

Dalam kegiatan diseminasi riset soal lansia di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) di Jakarta, Kamis, Wamenkes mengungkapkan hasil Sensus Penduduk 2023 mencatat sebanyak 12 persen warga Indonesia atau sekitar 29 juta jiwa merupakan lansia.

Baca Juga

"Bayangkan, 12 persen merupakan sebuah angka yang cukup besar. Dan jumlah ini diprediksi akan meningkat sampai tahun 2045 menjadi 20 persen," katanya.

Meskipun pada tahun yang sama Indonesia akan mendapatkan bonus demografi dengan usia produktif, kata Wamenkes, pada tahun yang sama Indonesia juga diprediksi akan mendapatkan lonjakan masyarakat lansia.

"Jika diestimasi, jumlah (lansia pada) 2045 kira-kira 50 juta orang lansia yang ada di Indonesia," ujar Wamenkes Dante Saksono.

Wamenkes juga tidak memungkiri adanya penurunan fungsi tubuh saat memasuki usia senja.

Berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, ungkap dia, sebanyak hampir tiga persen lansia memiliki ketergantungan sedang, berat, dan total pada penyakit tertentu.

Untuk itu Wamenkes Dante menekankan strategi yang tepat diperlukan pada masa itu agar masyarakat lansia yang ada pada era tersebut memiliki tubuh yang sehat, sehingga masih bisa berdaya dan tidak menjadi beban sosial.

Atas hal tersebut, ia mengapresiasi FKUI yang melakukan penelitian khusus terhadap lansia di Gili Iyang, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, dan Dusun Miduana, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, yang memiliki populasi lansia sehat, bahkan hingga berusia 100 tahun.

"Kiranya hasil yang diberikan dapat menambah wawasan tentang kesehatan lanjut usia, terutama mengenai bagaimana meningkatkan kualitas hidup di masa senja," ucapnya.

Wamenkes berharap penelitian serupa juga dapat dilakukan oleh institusi lainnya di Indonesia, sehingga dapat bermanfaat dalam mendukung pemerintah dalam memformulasikan kebijakan yang tepat demi mewujudkan masyarakat yang tidak hanya panjang umur, namun juga sehat, mandiri, aktif, dan produktif.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement