REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di Indonesia, pesantren diakui luas sebagai lembaga pendidikan Islam tertua. Sejumlah sejarawan menyebut eksistensi pesantren terlebih dahulu hadir sebelum kedatangan bangsa Eropa di Nusantara pada abad ke-16 M.
Istilah pesantren merujuk pada tempat belajar bagi kaum intelektual Muslim yang dinamakan santri. Mereka mewarisi dan memelihara keberlanjutan tradisi keilmuan Islam yang dapat ditelusuri hingga generasi tabiut tabiin, tabiin, para sahabat Nabi Muhammad SAW dan tentunya Rasulullah SAW sendiri.
Menurut Howard M Federspiel dalam buku The Oxford Encyclopedia of the Islamic World, istilah pesantren cenderung populer dan diterima luas di Jawa-Madura. Adapun di Sumatra, misalnya, lembaga yang berciri sama dengan pesantren dinamakan sebagai surau atau meunasah (Aceh). Di ranah Melayu luar Indonesia, seumpama Malaysia atau Kamboja, istilah pondok lebih sering dijumpai. Masyarakat Filipina dan Singapura memakai istilah madrasah.
Dalam bukunya, Tradisi Pesantren (2011), Zamakhsari Dhofier menerangkan perihal genealogi istilah pondok pesantren. Pondok berasal dari kata funduq, yang dalam bahasa Arab berarti `asrama.' Sementara, kata pesantren memiliki akar kata santri.
Dhofier lalu mengutip pendapat beberapa ahli sejarah, semisal Profesor Johns yang menyebutkan, kata santri berasal dari bahasa Tamil yang berarti `guru.' Tak jauh beda dengan itu, filolog Belanda, CC Berg, menyebut bahwa santri berasal dari kata shastri atau cantrik dalam bahasa Sanskerta. Artinya, `orang yang mengetahui isi kitab suci' atau `orang yang selalu mengikuti guru.' Adapun M Chaturverdi dan BN Tiwari memandang, kata yang sama berasal dari shastra, yang berarti `buku.'
Peran Wali Songo ....