Kamis 11 Jul 2024 13:20 WIB

Hubungan Arab Saudi dan Rusia Makin Mesra, Faktor Ekonomi Jadi Kunci?

Sejak 1926, Uni Soviet menjadi negara pertama yang menjalin hubungan dengan Saudi.

Rep: Eva Rianti / Red: Gita Amanda
 Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) berbincang dengan Presiden Rusia Vladimir Putin (kanan), (ilustrasi)
Foto: AP Photo/Natacha Pisarenko
Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) berbincang dengan Presiden Rusia Vladimir Putin (kanan), (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Pada Februari lalu, Arab Saudi dan Rusia telah merayakan peringatan 98 tahun terjalinnya hubungan bilateral. Hubungan kedua negara tampak terus berkesinambungan, seiring dengan kegiatan ekonomi yang saling menguntungkan.

Diketahui, pada 1926 Uni Soviet (sebelum namanya menjadi Rusia) merupakan negara pertama yang menjalin hubungan diplomatik penuh dengan Kerajaan Hijaz dan Najd (wilayah Arab Saudi). Saat ini, dengan Presiden Rusia Vladimir Putin yang menegaskan kekuasannya selama enam tahun ke depan dan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman ditunjuk sebagai perdana menteri oleh Raja Salman pada 2022, kepemimpinan kedua negara terlihat stabil.

Baca Juga

Indikasi apa yang dapat dilihat mengenai kesinambungan serupa dalam perkembangan hubungan terkini? Bagaimana keterlibatan para pemimpin kedua negara membentuk hubungan? Apa pendorong utama di balik hubungan saat ini dan apa yang bisa kita harapkan di masa depan?

Mengutip Arab News, meskipun hubungan antara Rusia modern dan Arab Saudi terjalin pada 1992, hubungan bilateral mencapai tingkat baru pada 2017, di bawah kepemimpinan Raja Salman dan Putin. Kunjungan pertama raja Saudi ke Moskow diakui secara luas sebagai kunjungan bersejarah.