Kamis 11 Jul 2024 17:14 WIB

Sebelum Meninggal, Ustadz Yazid Jawas Disebut Sempat Naik Haji dan Drop di Makkah

Ustadz Yazid dilaporkan pergi haji dalam kondisi kesehatan yang tak menentu.

Red: A.Syalaby Ichsan
Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas.
Foto:

Dalam salah satu kajiannya, dai yang dikenal sebagai sosok yang kerap menyebarkan sunnah tersebut mengungkapkan, dakwah atau menyiarkan ajaran Islam merupakan tugas yang tidak mudah. Terlebih, jika dihadapkan dengan era perkembangan teknologi serbacanggih.

Dia mengungkapkan, tantangan berat yang harus dihadapi saat ini adalah setiap orang mampu memperoleh informasi secara mudah tanpa harus menghabiskan waktu lama untuk duduk dan berdiam di masjid sambil mendengarkan ceramah agama.

photo
Infografis Adab Ziarah Kubur - (Republika)

Meski sajian video berisikan ceramah agama bertebaran di media sosial, dia menilai,  masyarakat terkadang tidak memiliki kemampuan untuk menyaring mana dakwah yang berbobot dan mana yang hanya bertujuan menghibur, tanpa adanya penyajian konten yang benar. Melalui tabligh akbar yang diselenggarakan di Masjid Raya al-Musyawarah, Kelapa Gading, Jakarta Utara, beberapa waktu lalu, Ustadz Yazid Abdul Qadir Jawas, menjelaskan jenis dakwah yang terbaik, yaitu dakwah tauhid yang selalu disampaikan Rasulullah SAW. 

Menurut dia, dakwah bertujuan untuk memberikan kabar baik dan buruk bagi manusia, agar manusia senantiasa menjalankan hidupnya dengan cara yang baik dan tidak terjerumus ke jalan yang sesat. Melalui surah an-Nisa ayat empat, Allah SWT juga menjelaskan fungsi diutusnya rasul-rasul sebagai penyampai dakwah, yang tak lain berupa kabar baik dan buruk bagi manusia. "(Mereka Kami utus) selaku rasul-rasul pembawa berita gembira dan pemberi peringatan agar supaya tidak ada alasan bagi manusia membantah Allah sesudah diutusnya rasul-rasul itu. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana."