REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ijazah anaknya ditahan pihak sekolah hampir dua tahun, Mak Saripah senang sampai nangis, saat bakal calon wali kota Bogor, Sendi Fardiansyah, menolongnya. Sendi menebus ijazah anak Mak Saripah, Rizki, agar bisa digunakan untuk melamar kerja.
Sendi mengaku mendapat informasi dari relawannya, yang melakukan aksi door to door untuk sosialisasi program Mobil Hepi. Program ini adalah penyediaan mobil gratis yang bisa digunakan warga saat kondisi darurat.
Dari siaran pers disebutkan, dari informasi inilah Sendi, pada Kamis (11/7), menyambangi kontrakan Mak Saripah,di Sindang Resmi, RT 17 RW 03 Bogor Selatan. “Begitu saya mendengar ada warga yang ijazahnya sudah dua tahun ditahan pihak sekolah, saya langsung mendatanginya. Apalagi, gara-gara ijazah yang ditahan itu anaknya tak bisa melamar kerja,” kata Sendi.
Sekretaris Pribadi Ibu Negara, Iriana Jokowi itu kemudian mengajak Rizki menuju sekolahnya. Di sana, Sendi dan Rizki diterima petugas sekolah dan langsung membayar seluruh biaya kekurangan untuk menebus ijazah tersebut.
Atas apa yang dilakukannya, menurut Sendi, semata-mata panggilan hati saja. Ia mengaku tidak tega mendengar kabar tersebut. Apalagi, melihat kondisi ekonomi orang tuanya yang sangat memprihatinkan, yakni hanya berjualan cungkring.
“Apa yang saya lakukan ini merupakan wujud rasa syukur kepada Allah SWT atas nikmat yang telah diberikan kepada saya. Bahwa di luar sana, yang nota bene masih saudara kita, ternyata banyak yang lebih susah dan menderita,” papar dia.
Sementara Mak Saripah, mengaku sangat terharu hingga menangis atas pertolongan Sendi. “Ternyata ada orang baik seperti Pak Sendi. Masih muda tapi peduli dengan orang miskin,” lanjut Mak Saripah.
Dengan kebaikan itu, menurut Mak Saripan, Sendi cocok untuk jadi wali kota Bogor. “Kalau soal pintar dan pengalaman, saya kira sebagai sekretaris pribadi ibu Iriana sudah cukup. Yang pasti, pak Sendi peduli dan peka keadaan rakyatnya,” ungkap dia.
Dalam aksi sosialnya, Sendi tidak hanya menebus ijazah Rizki. Ia juga mendatangi rumah seorang janda, Yohana, di Babakan Pasar Bogor Tengah. Di sana, Sendi juga menebus ijazah anak janda tersebut, Dedi Wahyudi, yang ditahan pihak sekolah.