Jumat 12 Jul 2024 10:21 WIB

Tolak Gencatan Senjata, Komandan Israel Perintahkan Bunuh Warga Gaza

Gaza Palestina akan terus dipertahankan.

Suasana warga Palestina di tengah reruntuhan bangunan.
Foto: AP Photo/Jehad Alshrafi
Suasana warga Palestina di tengah reruntuhan bangunan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komandan Militer Israel, LT Kolonel David Levi menolak gencatan senjata. Bahkan dia memerintahkan untuk membunuh semua warga Gaza yang menurut mereka adalah anak-anak setan.

David Levi mengatakan, jangan biarkan keadaan menjadi dingin kali ini. Orang Arab di Gaza, berpikir bahwa Hamas dan seluruh keberadaannya adalah Hamas.

Baca Juga

"Mereka adalah anak-anak setan dan tidak akan ada perdamaian dengan mereka, kita harus terus menginjak-injak mereka sepanjang waktu," kata David Levi dalam video pendek yang dipublikasikan akun Instagram Middle East Monitor, Jumat (12/7/2024).

David Levi juga mengajak untuk terus menyakiti orang-orang Arab di Gaza yang dianggapnya semuanya adalah Hamas. David Levi mengatakan, jangan pernah sejenak pun berhenti menyakiti mereka sampai mereka dimusnahkan.

"Tidak ada kesepakatan dengan iblis, mereka hanya punya satu pilihan (yaitu) mati, dan itu realistis, sangat sangat realistis," ujar David Levi.

David Levi menegaskan, sangat realistis memusnahkan mereka membangun permukiman Israel.

Dikutip dari laman Aljazeera pada Jumat (12/7/2024), penduduk kota Gaza mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa pertempuran antara pasukan Israel dan pejuang Palestina sebanding dengan pertempuran paling sengit dalam perang sejauh ini. Menyebabkan lingkungan Shujayea hancur ketika tim pertahanan sipil bekerja untuk menemukan mayat-mayat dari reruntuhan.

Serangan Israel terus berlanjut di Jalur Gaza, sedikitnya mengakibatkan 26 warga Palestina wafat dan syahid pada Kamis (11/7/2024)

Dengan satu hari perundingan gencatan senjata yang berakhir tanpa kesepakatan, Hamas menuduh Israel mengulur waktu untuk menggagalkan putaran perundingan yang ada saat ini.

Sementara Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih, Jake Sullivan mengatakan, masih ada banyak hal yang harus dilakukan sebelum mencapai kesepakatan. "Jika kita mampu menutup kesepakatan," ujarnya.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menegaskan bahwa dia mendukung kerangka gencatan senjata di Gaza. Namun menuduh Hamas membuat tuntutan yang bertentangan dengan hal tersebut dan juga menegaskan bahwa pertempuran tidak akan berhenti sampai Hamas dikalahkan.

Setidaknya 38.345 orang Palestina telah wafat dan 88.295 orang terluka dalam perang Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023. Jumlah korban tewas di Israel akibat serangan pimpinan Hamas pada 7 Oktober diperkirakan mencapai 1.139 orang, dan puluhan orang masih ditawan di Gaza.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement