Jumat 12 Jul 2024 11:05 WIB

Selip Lidah saat Konpers, Joe Biden panggil Zelenskyy Presiden Putin

menyadari kesalahannya, Joe Biden segera meralat ucapannya.

Joe Biden.
Foto: AP Photo/Gerald Herbert
Joe Biden.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengalami selip lidah dalam konferensi pers menjelang penutupan pertemuan puncak Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di Washington D.C., Kamis.

Hal itu terjadi ketika Biden hendak mempersilakan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyampaikan pernyataannya di podium setelah dirinya. Ia justru menyebut nama Presiden Rusia Vladimir Putin, bukannya Zelensky.

Baca Juga

"Saya akan serahkan kepada Presiden Ukraina, yang memiliki keberanian dan tekad yang sangat tinggi. Bapak dan ibu, Presiden Putin!" kata Biden saat itu.

Begitu menyadari kesalahannya, Biden segera meralat ucapannya. "Saya rupanya sangat fokus mengalahkan Putin," ucap dia.

Insiden tersebut terjadi di tengah polemik mengenai pencalonan kembali Biden sebagai presiden AS dalam pemilu November tahun ini, terlebih setelah penampilannya yang kurang memuaskan saat menghadapi Donald Trump dalam debat perdana pilpres akhir Juni lalu.

Sementara sejumlah pihak meragukan daya mental Biden dan kemampuannya menjalankan tugas kenegaraan apabila nanti terpilih lagi sebagai presiden, pihak lainnya lebih gamblang meminta Biden urung mencalonkan diri lagi.

Tak sampai di situ, Biden kembali mengalami selip lidah dalam konferensi pers setelahnya. Saat menjawab pertanyaan wartawan, ia salah mengucapkan nama Wakil Presiden AS, yang seharusnya Kamala Harris, justru menjadi Trump.

"Saya tak akan memilih Wakil Presiden Trump sebagai wakil saya jika dia tak memenuhi kualifikasi sebagai presiden," ucap Biden, padahal sedang merujuk kepada Harris.

Selain itu, Biden juga memberi pernyataan mengenai pertimbangan mencabut pembatasan terhadap Ukraina memanfaatkan senjata buatan AS untuk menyerang target di teritori Rusia.

Presiden AS mengatakan bahwa ia akan terlebih dahulu mendengarkan saran dari petinggi militer serta pejabat pertahanan dan intelijen untuk menentukan "hal logis yang akan dilakukan" dari hari ke hari.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement