Jumat 12 Jul 2024 15:10 WIB

Komandan Militer Israel: Orang Arab Gaza adalah Anak-Anak Setan, Mereka Harus Mati!

Israel masih terus intensifkan serangan di Jalur Gaza

Rep: Fuji E Permana / Red: Nashih Nashrullah
Para pengunsi Palestina berjalan melarikan diri meninggalkan kota Khan Younis, di Jalur Gaza pada Senin (1/7/2024). Tentara Israel memerintahkan evakuasi massal kepada warga Palestina di Khan Younis. Diduga militer Israel akan melancarkan serangan darat baru di kota terbesar kedua di Jalur Gaza tersebut.
Foto: AP Photo/Saher Alghorra
Para pengunsi Palestina berjalan melarikan diri meninggalkan kota Khan Younis, di Jalur Gaza pada Senin (1/7/2024). Tentara Israel memerintahkan evakuasi massal kepada warga Palestina di Khan Younis. Diduga militer Israel akan melancarkan serangan darat baru di kota terbesar kedua di Jalur Gaza tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Upaya perundingan antara Israel dan Hamas tak segera menemui jalan akhir. Dengan satu hari perundingan gencatan senjata yang berakhir tanpa kesepakatan, Hamas menuduh Israel mengulur waktu untuk menggagalkan putaran perundingan yang ada saat ini.

Sementara Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih, Jake Sullivan mengatakan, masih ada banyak hal yang harus dilakukan sebelum mencapai kesepakatan. "Jika kita mampu menutup kesepakatan," ujarnya.

Baca Juga

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menegaskan bahwa dia mendukung kerangka gencatan senjata di Gaza. Namun menuduh Hamas membuat tuntutan yang bertentangan dengan hal tersebut dan juga menegaskan bahwa pertempuran tidak akan berhenti sampai Hamas dikalahkan.

Di tengah upaya genjatan senjata ini, masih saja terdapat ekstremis dari militer Israel yang memprovokasi dan menolak genjatan senjata.