Jumat 12 Jul 2024 16:08 WIB

Arogansi Oknum Pemuda Pancasila Kembali Terulang, Begini 3 Peringatan Rasulullah SAW

Islam melarang segala bentuk fanatisme kelompok

Rep: Erik Purnama Putra / Red: Nashih Nashrullah
Ketua Majelis Pimpinan Cabang Pemuda Pancasila (MCP PP) Kabupaten Semarang, Ali Imron bersama Wisnu (kanan) meminta maaf ke publik.
Foto: Republika.co.id
Ketua Majelis Pimpinan Cabang Pemuda Pancasila (MCP PP) Kabupaten Semarang, Ali Imron bersama Wisnu (kanan) meminta maaf ke publik.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Publik sering kali disuguhkan dengan tontonan arogansi dan fanatisme oknom Ormas Pemuda Pancasila, baik yang beredar viral di media sosial ataupun yang terjadi riil di masyarakat.

Teranyar, jagat media sosial (medsos) dihebohkan dengan pengemudi mobil HRV putih terlihat emosi hingga menantang dan memukul pengemudi lainnya.

Baca Juga

Bahkan, pria yang disebut pengurus Pemuda Pancasila (PP) Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, tersebut dengan arogan menendang mobil. Padahal, ia yang salah namun malah bersikap kasar.

Video itu pertama diunggah akun Michael Tiko hingga dikutip berbagai akun lainnya. Kronologinya, pelaku dan istrinya naik mobil CRV menerobos jalan satu arah di kampung, tepatnya di Dusun Bandungan, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang.

Saat melawan arah, pria itu berpapasan dengan pengendara mobil lainnya

karena jalan sempit, pengendara mobil yang sudah mengikuti aturan meminta kepada pasangan suami istri itu untuk mundur atau bergeser sedikit agar mobilnya bisa lewat.

Namun, kedua pasangan itu bersikukuh tidak mau dan terlihat malah tersinggung hingga keduanya turun dari mobil.

Sang suami diikuti istrinya kemudian menghampiri Michael yang merekam adegan berikutnya. Saat menghampiri pengemudi mobil itu, pria yang memakai baju batik dengan berkacak pinggang menegaskan, jika jalan itu adalah wilayahnya.

"Kamu anak siapa? Ini wilayahku," kata pria yang belakangan diketahui bernama Wisnu, pengurus PP Kabupaten Semarang dikutip Republika.co.id di Jakarta, Jumat (12/7/2024)."Bukan anak siapa-siapa Pak," kata sang pengendara mobil kalem.

Mendapat jawaban seperti itu, Wisnu malah naik pitam. Dia tidak terima. "Kamu mau jadi jagoan?" ujarnya. Bahkan, Wisnu sempat mengaku sebagai ketua PP Kabupaten Semarang untuk mengintimidasi pengendara mobil.

"Lah bukan, ini kan jalan searah. Kita kan mengikuti aturan aja. Ini bukan wilayah siapa-siapa, kita kan sama-sama rakyat Indonesia," ucap Michael.

"Lawyer nih, lawyer," kata Wisnu masih tidak terima.

Keduanya pun terlihat cekcok hingga Wisnu dan istri meminta Tiko untuk mematikan dashcam mobil. Setelahnya, sang istri meminta Wisnu untuk menurunkan emosinya untuk kemudian keduanya naik ke moil HRV.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Republika Online (@republikaonline)

Warganet juga sempat menyebut jika Wisnu merupakan ketua PP Kabupaten Semarang yang arogan. Karena viral lantaran diunggah berbagai akun informasi, baik di Instagram dan Tiktok, Ketua Majelis Pimpinan Cabang (MCP) PP Kabupaten Semarang, Ali Imron pun memberikan klarifikasi.

Dia menjelaskan, Wisnu bukan ketua, melainkan hanya seorang pengurus. Hanya saja, dalam video permintaan maaf, Wisnu tidak mengucapkan sepatah kata pun. Dia hanya menunduk ketika Ali Imron meminta maaf atas ulah anggotanya.

"Kami Pemuda Pancasila Semarang. Sebelah saya adalah Mas Wisnu, anggota dan pengurus MCC Kabupaten Semarang sebagai lawyer," kata Ali Imron.

Arogansi dan fanatisme kelompok, dalam konteks ini adalah ormas, mengingatkan kita pada peringatan yang disampaikan Rasulullah SAW. Tiga hadits ini mengingatkan kita tentang larangan bersikap fanatik terhadap kelompok apalagi hingga sombong dan berbuat arogan: 

Pertama...

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement