REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rezeki memang sudah diatur sepenuhnya oleh Allah. Namun bukan berarti ikhtiyar mendapatkan hal itu sama sekali sudah tertutup. Selalu ada jalan kebaikan untuk menggapai rezeki berlimpah.
Jalan tersebut jauh dari ketamakan, kesombongan, dan segala akhlak tercela. Jalan menggapai rezeki berlimpah adalah segala kebaikan menggapai ridha Allah. Bagaimana caranya?
Dalam Awn Al Ma'bud: Syarh Sunan Abi Daud, disebutkan bahwa seseorang perlu minta ampunan kepada Allah SWT ketika melakukan perbuatan dosa, terjadi musibah yang melanda dirinya, dan ada dalam keadaan di mana dia terus-menerus melakukan perbuatan dosa.
Lantas mengapa perlu banyak beristighfar? Rasulullah SAW telah berpesan terkait hal ini, sebagaimana hadits berikut:
ولذا قال صلى الله عليه وسلم طوبى لمن وجد في صحيفته استغفارا كثيرا رواه بن ماجه
"Berbahagialah mereka yang di dalam catatan amalnya ditemukan istighfar yang banyak." (HR Abu Daud)
Minta ampunan kepada Allah akan mempermudah jalan seseorang dalam menyelesaikan segala persoalan yang sedang dilewati. Dia akan diberi jalan keluar atas permasalahan yang dihadapinya. Jalan keluar ini ialah jalan menuju keberlimpahan rahmat Allah SWT.
Orang yang memohon ampun juga diberi kelapangan atas semua kekhawatiran, kecemasan maupun keresahan yang dirasakan. Kelapangan yang dimaksud merujuk pada keselamatan.
Adapun rezeki Allah SWT yang diberikan kepada orang-orang yang meminta ampunan, adalah rezeki yang halal dan thayyib. Rezeki akan diberi kepada orang yang meminta ampunan kepada Allah dengan cara yang tidak disangka-sangka, yaitu tidak terpikirkan olehnya dan di saat-saat yang tidak diharapkan.
Lihat halaman berikutnya >>>