Sabtu 13 Jul 2024 14:16 WIB

Kisah Gus Wafi Terlibat Debat Nasab Ba Alawi

Gus Wafi menjelaskan Nasab Ba Alawi jelas tersambung kepada Nabi Muhammad

Ilustrasi haul habaib, jamaah mendoakan habaib yang nasabnya bersambung kepada Nabi Muhammad.
Foto: Youtube
Ilustrasi haul habaib, jamaah mendoakan habaib yang nasabnya bersambung kepada Nabi Muhammad.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Beberapa waktu terakhir, konten digital diramaikan dengan sekelompok orang yang mempermasalahkan nasab Ba Alawi. Mereka menganggap habaib yang ada sekarang bukanlah keturunan Nabi Muhammad. Dasarnya adalah sebuah kajian yang diklaim ilmiah.

Dalam wawancara dengan Nabawi TV, pegiat kajian keislaman sekaligus alumnus Pesantren Sidogiri Jawa Timur M Fuad Abdul Wafi (Gus Wafi) menceritakan bagaimana kisahnya terlibat dalam perdebatan nasab Ba Alawi.

Baca Juga

Suatu malam, pegiat kajian turos ini berdiskusi bersama orang-orang Kristen, Yahudi, atheis, dan sejumlah kelompok seputar isu-isu kemanusiaan. “Sama sekali belum terpikir mendiskusikan nasab,” kata Gus Wafi.

Kemudian datanglah beberapa teman kepadanya. “Niatnya bersilaturahmi,” ujar pendakwah tersebut. Setelah berdiskusi panjang teman tersebut mengeluarkan pernyataan, “Sekarang habaib sudah kalah, tidak ada yang berani berdebat dengan si penuduh (bahwa nasab Ba Alawi tak bersambung kepada Nabi Muhammad),” kata Wafi.

Alumnus Sidogiri tersebut kaget. Dia bertanya-tanya, apa masalahnya sehingga para habaib dianggap ‘kalah’. “Ya ini ustaz, tentang nasab Ba Alawi,” kata si teman yang datang ke rumah.

Si penuduh tadi sudah membuat karya yang diklaim ilmiah berbentuk buku. Kesimpulan karya tersebut adalah meragukan ketersambungan nasab para habaib kepada Rasulullah SAW.

Ulama hebat dahulu salah semua?

Ketika mengetahui hal tersebut, yang ada di benak Gus Wafi adalah sebagai berikut

Pertama kalau kajian tersebut benar, apa iya guru-guru yang dahulu mendidik saya, sekaligus ulama yang arif yang allamah, salah semua?

“Baik yang di Sidogiri atau yang lain, berarti salah semua dong,” kata Gus Wafi dalam wawancara tersebut.

Kedua, Nahdlatul ulama yang di dalamnya banyak kiai yang sangat mengagumi Ba ‘Alawi

Ini ada banyak orang. Contohnya almaghfur lahu KH Maimoen Zubair, KH Ahmad Nawawi bin Abdul Jalil dan KH Abdul Alim bin Abdul Jalil pengasuh Pondok Pesantren Sidogiri, atau Syaikhuna Kholil Bangkalan, Hadratus Syaikh KH Hasyim Asy’ari.

 

Lihat halaman berikutnya >>>

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement