REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Unilever berencana akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) sepertiga karyawannya di Eropa hingga akhir tahun 2025. Langkah efisiensi tersebut merupakan strategi CEO Unilever Hein Schumacher untuk mendorong bisnis perusahaan untuk tetap tumbuh.
"Saat ini, selama beberapa minggu ke depan, kami akan memulai proses konsultasi dengan karyawan yang mungkin terdampak oleh perubahan yang diusulkan," kata juru bicara Unilever melalui email dikutip Reuters, Sabtu (13/7/2024).
Rencananya, sebanyak 3.200 posisi di perusahaan akan dipangkas hingga akhir 2025. PHK tersebut juga menjadi strategi global Unilever yang akan mengurangi 7.500 pegawai seperti yang diumumkan pada Maret 2024.
"Yang terdampak dalam efisiensi di Eropa antara sekarang dan akhir tahun 2025 kisaran 3.000 hingga 3.200 karyawan," kata Kepala SDM Unilever Constantina Tribou.