REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Keluarga sandera Israel yang ditahan di jalur Gaza, berbaris menuju Yerusalem bersama ribuan orang lainnya, demikian lapor surat kabar Haaretz Israel pada Sabtu (13/7/2024).
Keluarga sandera dan ribuan warga lainnya itu akan memprotes dugaan rencana Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk menggagalkan kemungkinan kesepakatan gencatan senjata dan pengembalian sandera.
Pawai yang dimulai di Tel Aviv ini sudah memasuki hari keempat. Para pengunjuk rasa berencana mencapai Yerusalem pada malam hari dan mengadakan aksi di depan kantor Netanyahu, lapor surat kabar tersebut.
Salah seorang pengunjuk rasa, ibu dari sandera Matan Zangauker, mengklaim bahwa Netanyahu menghalangi kesepakatan dengan mengajukan tuntutan dan amandemen baru, seperti yang dikutip dalam laporan tersebut.