Ahad 14 Jul 2024 16:07 WIB

Benarkah Hanya Ada Dua Hari Amalan Puasa Sunah Muharram?

Hari kesepuluh Muharram atau Asyura, paling dianjurkan untuk berpuasa.

Red: A.Syalaby Ichsan
Ratusan warga dan santri di Pulau Bawean, Gresik membaca burdah keliling untuk menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharram 1446 Hihriyah. Tradisi burdah keliling ini dilakukan di Dusun Daun Timur, Desa Daun, Kecamatan Sangkapura, Sabtu (6/7/2024).
Foto: Republika/Muhyiddin
Ratusan warga dan santri di Pulau Bawean, Gresik membaca burdah keliling untuk menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharram 1446 Hihriyah. Tradisi burdah keliling ini dilakukan di Dusun Daun Timur, Desa Daun, Kecamatan Sangkapura, Sabtu (6/7/2024).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Bulan Muharram merupakan penanda dimulainya kalender Hijriyah. Selain itu, di bulan ini ada banyak kemuliaan yang diberikan oleh Allah SWT.

Terdapat sejumlah kemuliaan pada bulan ini. Contohnya, yakni amalan yang dilipatgandakan. Bulan ini juga disebut sebagai bulan para Nabi. Associate Professor di Fakultas Ilmu Islam al-Madinah International University (Mediu), Dr. Muhammad Salama, PhD, menyebut puasa di bulan Muharram sangat dianjurkan.

Baca Juga

Dalam HR Muslim, Rasulullah SAW berkata, "Bulan terbaik untuk menjalankan Puasa setelah bulan Ramadhan adalah bulan Muharram."

Hari kesepuluh bulan itu, yang dikenal sebagai Asyura, paling dianjurkan untuk berpuasa. Di hari itu, Nabi Muhammad SAW mengatakan bahwa puasa seperti itu menyebabkan dosa kecil diampuni selama satu tahun.