REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bulan Muharram merupakan penanda dimulainya kalender Hijriyah. Selain itu, di bulan ini ada banyak kemuliaan yang diberikan oleh Allah SWT.
Terdapat sejumlah kemuliaan pada bulan ini. Contohnya, yakni amalan yang dilipatgandakan. Bulan ini juga disebut sebagai bulan para Nabi. Associate Professor di Fakultas Ilmu Islam al-Madinah International University (Mediu), Dr. Muhammad Salama, PhD, menyebut puasa di bulan Muharram sangat dianjurkan.
Dalam HR Muslim, Rasulullah SAW berkata, "Bulan terbaik untuk menjalankan Puasa setelah bulan Ramadhan adalah bulan Muharram."
Hari kesepuluh bulan itu, yang dikenal sebagai Asyura, paling dianjurkan untuk berpuasa. Di hari itu, Nabi Muhammad SAW mengatakan bahwa puasa seperti itu menyebabkan dosa kecil diampuni selama satu tahun.
"Puasa pada hari itu bahkan wajib, sebelum kewajiban puasa Ramadhan, yang kemudian menjadi hanya dianjurkan. Rasulullah biasa menjalankan puasa di hari itu," kata dia dikutip di About Islam.
Ibnu Abbas berkata, "Aku tidak pernah melihat Nabi Muhammad SAW ingin berpuasa pada hari yang lebih disukainya daripada hari ini, hari Asyura."
Dalam hadits shahih lainnya, Rasulullah SAW menganjurkan puasa pada hari ke-9 Muharram bersama dengan tanggal 10. Hal ini untuk membedakan puasa Muslim dari yang dilakukan oleh orang Yahudi pada hari ke-10.
"Dalam riwayat yang kurang shahih, puasa pada hari ke-11 juga dianjurkan karena alasan yang sama," lanjut dia.
Singkatnya, Dr. Salama menyebut dianjurkan untuk berpuasa sebanyak mungkin pada bulan itu, khususnya hari ke-9, ke-10 dan ke-11. Selain itu, dianjurkan berpuasa pada tanggal 13, 14 dan 15 setiap bulan lunar.