REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG – Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Ngurah Rai, Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Bali menangkap 10 Warga Negara Asing (WNA) atas dugaan pelanggaran izin tinggal keimigrasian. Kepala Kantor Imigrasi Ngurah Rai Suhendra mengatakan bahwa penindakan terhadap sejumlah WNA tersebut berawal dari laporan masyarakat yang masuk ke Imigrasi Ngurah Rai.

“Kami menerima laporan dari masyarakat terkait adanya satu villa di wilayah Kuta Selatan yang dihuni oleh WNA asal Tiongkok secara beramai-ramai dan diduga melakukan penyalahgunaan izin tinggal. Atas dasar tersebut, tim Intelijen dan Penindakan Keimigrasian (Inteldakim) Imigrasi Ngurah Rai kemudian melakukan pengumpulan bahan dan keterangan terkait aktivitas yang ada pada villa tersebut," kata Suhendra dalam keterangannya pada Ahad (14/7/2024).

Setelah mendapatkan bahan informasi yang cukup, tim Imigrasi kemudian mendatangi villa tersebut dalam menjalan pengawasan keimigrasian pada Kamis (11/7/2024). Tim Imigrasi lantas menemukan 10 WNA asal China sedang berkegiatan tidak sesuai dengan izin tinggal yang dimiliki.

“Mereka diduga melakukan penyalahgunaan izin keimigrasian," ujar Suhendra.

Suhendra menyebut tim Imigrasi masih mendalami terkait pelanggaran keimigrasian lainnya. Berdasarkan temuan di lokasi kejadian didapati beberapa laptop dan smartphone.

"Tim kemudian mengamankan seluruh WNA tersebut beserta barang bukti ke Kantor Imigrasi Ngurah Rai untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut," ujar Suhendra.

Diketahui, saat ini terhadap WNA tersebut telah dilakukan penahanan di ruang detensi Imigrasi Ngurah Rai dan Rumah Detensi Imigrasi Denpasar selagi dilakukan proses pendalaman oleh petugas Imigrasi Ngurah Rai.

Ikuti Whatsapp Channel Republika