Ahad 14 Jul 2024 14:55 WIB

Dugaan Anggota TNI Terlibat Pembakaran Rumah Wartawan, Ini Sikap Puspomad

TNI AD akan menindaklanjuti laporan dari pihak keluarga.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Teguh Firmansyah
Kondisi rumah wartawan yang terbakar di Kabanjahe, Karo, Sumatera Utara, Selasa (2/7/2024). Tim gabungan Polda Sumatera Utara dan Polres Tanah Karo masih mengusut pemicu kebakaran rumah milik wartawan yang menewaskan empat orang korban pada Kamis (27/6/2024) lalu, serta memeriksa 16 saksi dan mengumpulkan barang bukti di lokasi kejadian tersebut.
Foto: ANTARA FOTO/Fransisco Carolio
Kondisi rumah wartawan yang terbakar di Kabanjahe, Karo, Sumatera Utara, Selasa (2/7/2024). Tim gabungan Polda Sumatera Utara dan Polres Tanah Karo masih mengusut pemicu kebakaran rumah milik wartawan yang menewaskan empat orang korban pada Kamis (27/6/2024) lalu, serta memeriksa 16 saksi dan mengumpulkan barang bukti di lokasi kejadian tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pusat Polisi Militer Angkatan Darat (Puspomad) berkomitmen memproses aduan keluarga wartawan, Rico Sampurna Pasaribu. Laporan tersebut menyangkut dugaan keterlibatan oknum anggota TNI dalam pembakaran rumah Rico Sampurna di Karo, Sumatra Utara. 

Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Kristomei Sianturi menyampaikan bakal berkomunikasi dengan Polisi Militer Daerah Militer (Pomdam) I/Bukit Barisan sebagai tindaklanjut laporan. Sebab kejadiannya berlangsung di bawah wilayah Kodam Bukit Barisan. 

 

"Bahwa TNI AD , dalam hal ini Puspomad akan menindak lanjuti laporan tersebut dan  berkordinasi dengan Pomdam I/BB ,karena Locus kejadian ada di wilayah Kodam I/BB," kata Kristomei dalam keterangannya yang dikutip pada Ahad (14/7/2024). 

 

Kristomei menyebut Puspomad juga sudah menyampaikan kepada pelapor bahwa di Wilayah Kodam Bukit Barisan sudah ada Posko pengaduan tentang kasus tersebut.  Saat keluarga Rico Sampurna melapor ke posko pengaduan itu diminta untuk membawa surat pengaduan di Puspomad. 

 

"Ini sebagai bukti bahwa kasus ini sudah diketahui satuan atas," ujar Kristomei. 

 

Kristomei menegaskan TNI AD akan menindaklanjuti setiap informasi dan indikasi yang ada. Bahkan pihak TNI AD akan mengapresiasi apabila ada informasi, bukti-bukti dari masyarakat yang mengetahui dugaan keterlibatan anggota TNI. 

 

"Justru ini sangat membantu TNI AD dalam melakukan penyelidikan dan mengecek kebenaran informasi yang ada," ujar Kristomei. 

 

Kristomei juga menyatakan TNI AD tetap mengedepankan asas praduga tak bersalah. Sebab ia tak ingin terlalu cepat mengambil kesimpulan dalam kasus ini. 

 

"Apabila memang terbukti bersalah atau melanggar hukum, TNI AD akan tetap memproses hukum anggota anggota yang melanggar hukum sesuai aturan dan perundang undangan yang berlaku," ujar Kristomei. RIZkysurya. 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement