Ahad 14 Jul 2024 19:22 WIB

Pada Hari Sama Donald Trump Ditembak, 90 Warga Gaza Dibunuh Israel

Israel mengeklaim menargetkan pemimpin Hamas dalam serangan di Gaza.

Warga Palestina memegang jenazah kerabatnya yang tewas dalam pemboman Israel di Jalur Gaza, di sebuah rumah sakit di Deir al-Balah, Sabtu, 13 Juli 2024.
Foto: AP Photo/Abdel Kareem Hana
Warga Palestina memegang jenazah kerabatnya yang tewas dalam pemboman Israel di Jalur Gaza, di sebuah rumah sakit di Deir al-Balah, Sabtu, 13 Juli 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aksi penembakan terhadap mantan Presiden AS Donald mendapat respons cepat baik di internal maupun luar Amerika Serikat. Presiden AS Joe Biden langsung menggelar rapat, dan memberikan pernyataan pers. Sejumlah pemimpin negara dunia pun memberikan kecaman terhadap aksi penembakan tersebut.

Trump selamat dari penembakan tersebut. Sementara pelaku yang diketahui bernama Thomas Matthew Crooks, berusia 20 tahun, dilaporkan tewas ditembak.

Baca Juga

Diduga pelaku menembak Trump dari atas atap. Badan Federal Amerika Serikat (FBI) mengonfirmasi penembakan pada kampanye mantan presiden Donald Trump pada Sabtu (14/7/2024) malam sebagai percobaan pembunuhan. Trump terluka di bagian telinga. Kondisinya pun baik-baik saja, dan kini dalam penjagaan ketat. 

Namun berita jauh lebih dahsyat juga terjadi di Jalur Gaza. Pada waktu hampir bersamaan, Israel dilaporkan kembali menggempur besar-besaran Jalur Gaza.

Serangan Israel ke daerah padat penduduk menewaskan sedikitnya 90 orang termasuk anak-anak. Demikian menurut pejabat kesehatan setempat.

Israel mengeklaim menargetkan komandan militer bayangan Hamas dalam serangan besar-besaran pada hari Sabtu di Jalur Gaza selatan.

Namun Hamas menolak klaim tersebut, dan menyatakan bahwa Deif tidak berada di wilayah tersebut. Serangan itu terjadi di wilayah yang ditetapkan militer Israel sebagai wilayah yang aman bagi ratusan ribu warga Palestina.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement