REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah perwakilan Bank Muamalat bersilaturahim dengan Lembaga Pembinaan Haji dan Umrah (LPHU) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, baru-baru ini. Dalam kesempatan itu, kedua belah pihak menjajaki peluang kerja sama terkait pelayanan haji dan umrah.
Menurut Muhammad Nejum dari Divisi Haji Bank Muamalat, kunjungan ini diharapkan dapat memberi keberkahan kepada masing-masing pihak. Ia mengatakan, ada sejumlah solusi haji dan umrah yang disiapkan Bank Muamalat untuk kemudahan jamaah.
"Hal ini merupakan komitmen Bank Muamalat untuk ekosistem haji," ujar Muhammad Nejum di Gedung Dakwah PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta, Kamis (11/7/2024).
Ia menyebut beberapa kemudahaan tersebut. Di antaranya berkaitan dengan proses pendaftaran dan pelaksanaan ibadah haji. Di samping itu, pihaknya juga menyediakan solusi pendaftaran melalui pembiayaan dan pelunasan porsi haji. Selama di Arab Saudi pun, jamaah dapat menikmati kemudahan bertransaksi melalui produk-produk Bank Muamalat.
"Untuk kemudahan transaksi saat beribadah, kami membuat kartu ATM dengan desain yang dapat digunakan untuk bertransaksi di Arab Saudi," ucap Muhammad Nejum.
Selagi menunggu masa antrean, lanjut dia, jamaah juga bisa memanfaatkan layanan yang disediakan bank syariah pertama di RI ini. Misalnya, mereka bisa mengetahui dan memantau nilai manfaat haji yang sudah dikembangkan oleh Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) melalui Bank Muamalat. Nilai manfaat merupakan keuntungan atau imbal hasil dari investasi dan penempatan dana haji yang dilakukan BPKH.
Ketua LPHU PP Muhammadiyah, Ustaz Muhammad Ziyad mengapresiasi kunjungan ini. Menurut dia, ada berbagai hal yang bisa dijajaki untuk membuka kerja sama antara pihaknya dan Bank Muamalat.
"Setelah pertemuan pertama ini, akan kita tindak lanjuti dan berdiskusi lebih lanjut," ujar Ustaz Ziyad.
Menurut dia, beberapa kemudahan yang telah dijelaskan Bank Muamalat turut mendukung ekosistem haji Indonesia. Sebagai contoh, bank syariah tersebut dapat membantu pemahaman calon jamaah haji terkait dengan bagaimana pendaftaran serta cara pelunasan. Hal itu bisa dilakukan bahkan ketika jamaah dalam kondisi yang darurat secara finansial.
Ia menambahkan, informasi terkait kemudahan dalam pembiayaan haji ini sangat diperlukan oleh kelompok-kelompok bimbingan haji dan umrah (KBIHU) serta LPHU Muhammadiyah di daerah-daerah.
"LPHU PP Muhammadiyah telah menggelar rapat kerja nasional (rakernas) akhir tahun lalu, dan dilanjutkan dengan turun ke daerah-daerah. KBIHU dan LPHU di tingkat provinsi dan kabupaten/kota sangat antusias sekali," ujar Ziyad.
Ia menjelaskan, salah satu tujuan penyelenggaraan Rakernas LPHU Muhammadiyah lalu adalah sinergi ekosistem haji dan umrah yang mandiri dan berkemajuan. Seperti diketahui, Persyarikatan Muhammadiyah memiliki potensi yang besar terkait penyelenggaraan haji dan umrah. "Untuk bisa melakukan konsolidasi, maka perlu bersinergi dengan seluruh stakeholders haji dan umrah,” ujar Ziyad.
Sejauh ini, LPHU PP Muhammadiyah telah membahas beberapa rencana. Misalnya, keinginan untuk mempermudah mobilisasi jamaah haji dan umrah RI selama di Tanah Suci, termasuk dengan membeli atau menyewa moda transportasi bus. "Bahkan, kita juga bisa berpotensi carter pesawat sendiri,” ungkap dai kondang yg sering tampil di TV ini.
Sekretaris LPHU PP Muhammadiyah H Marjuki berharap, melalui penjajakan kerja sama antara pihaknya dan Bank Muamalat dapat turut mendukung pengembangan ekosistem haji dan umrah RI. Ini sesuai dengan amanat Muktamar Muhammadiyah lalu.
“Kita sedang menyiapkan Mudzakarah Haji yang akan dihadiri oleh LPHU Wilayah, KBIHU Muhammadiyah dan 'Aisyiyah dan travel-travel milik Persyarikatan seluruh Indonesia,” ucapnya.