Ketua Badan Perencanaan Negara Dewan Pembangunan Ekonomi dan Sosial Nasional, Supavud Saicheua mengatakan model ekonomi Thailand yang selama puluhan tahun didorong oleh manufaktur, telah rusak. "China sekarang mencoba mengeskpor ke mana-mana. Impor murah ini benar-benar menimbulkan masalah. Anda harus berubah," ujar Supavud.
Ia meminta Thailand kembali fokus memproduksi produk yang tidak diekspor dari China. Pada saat yang sama perlu memperkuat sektor pertanian. Jelas, negara tersebut harus bermanuver.
Menurut data terbaru Departemen Pekerjaan Industri, penutupan pabrik di Thailand dari Juli 2023-Juni 2024 meningkat 40 persen dibandingkan 12 bulan sebelumnya. Data ini belum pernah dilaporkan sebelumnya.
Akibatnya, pekerja kehilangan pekerjaan melonjak 80 persen di periode yang sama. Data menunjukkan lebih dari 51.500 pekerja mendapat PHK.