Senin 15 Jul 2024 13:47 WIB

Dari Mantan Penyidik Hingga Narasumber Film Dirty Vote Dorong Sudirman Said 'Bereskan' KPK

KPK dinilai butuh pimpinan berintegritas, serta berani dan punya penguasaan politik.

Red: Mas Alamil Huda
Sudirman Said saat memberikan tanggapan mengenai perkembangan Pemilu 2024 di Rumah Koalisi Perubahan, Jalan Brawijaya X, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (19/2/2024).
Foto: Republika/Eva Rianti
Sudirman Said saat memberikan tanggapan mengenai perkembangan Pemilu 2024 di Rumah Koalisi Perubahan, Jalan Brawijaya X, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (19/2/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Ketua Indonesia Memanggil Lima Tujuh (IM57+ Institute) Praswad Nugraha mendorong mantan menteri ESDM Sudirman Said dan tokoh-tokoh berintegritas lainnya mendaftar sebagai calon pimpinan (capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Mantan penyidik KPK itu menilai, saat ini lembaga antirasuah butuh pimpinan berintegritas, serta berani dan punya penguasaan politik mumpuni.

“Kriteria seperti itu ada pada Sudirman Said. Kita ingat bagaimana beliau tak takut dicopot dari jabatannya untuk melawan Setya Novanto dalam skandal Papa Minta Saham. Tak berselang lama, KPK menetapkan Setnov jadi tersangka,” ujar Praswad dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (15/7/2024).

Baca Juga

Hal senada juga disampaikan pakar hukum tata negara Feri Amsari. Dia juga memberikan dukungan kepada Sudirman Said untuk membenahi KPK. “Banyak yang berintegritas tapi belum tentu berani, ada yang berani tapi belum teruji ketika berhadapan dengan kekuatan politik. Sudirman Said sudah teruji,” ujar narasumber film 'Dirty Vote' itu.

Menurut Feri, sepanjang karir profesionalnya, Sudirman Said banyak mendapat tugas membenahi institusi termasuk Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), terlibat dalam transformasi Pertamina, menjadi tokoh kunci di balik pendirian BRR Aceh-Nias, dan membenahi Kementerian ESDM. Dengan rekam jejak seperti ini, masyarakat sipil melihat bahwa Sudirman adalah figur yang dibutuhkan untuk membenahi KPK.