REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama menyatakan layanan kesehatan haji Indonesia pada musim haji 2024 meraih apresiasi atau respons positif, baik dari jamaah haji sebagai penerima manfaat maupun dari otoritas Kerajaan Arab Saudi.
"Kementerian Kesehatan Arab Saudi memberikan apresiasi kepada Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah," ujar Anggota Media Center Kementerian Agama Widi Dwinanda dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.
Widi mengatakan penyerahan apresiasi dilakukan langsung oleh Asisten Direktur Jenderal Kesehatan Kemenkes Arab Saudi Hatim Abdul Azizi Khoger di Klinik Kesehatan Haji Indonesia.
Menurut Widi, Kemenkes Arab Saudi tidak hanya memberikan tasreh atau surat izin untuk operasional KKHI, tetapi juga memantau kinerja operasional KKHI.
Kementerian Kesehatan Arab Saudi, kata dia, mengakui KKHI telah memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh otoritas Arab Saudi.
"Apresiasi ini diberikan sebagai ucapan terima kasih karena KKHI Makkah, sektor, dan Pos Satelit telah memberikan kerja sama yang baik dalam penanganan jemaah haji," ujar dia.
Di sisi lain, operasional haji di Makkah sudah berakhir pada Sabtu. Seluruh peserta haji Indonesia yang berada di Makkah sudah diberangkatkan ke Madinah.
Seiring dengan selesainya pergerakan jamaah dari Makkah ke Madinah, sejumlah layanan haji di Makkah juga berakhir, seperti layanan bus shalawat, layanan konsumsi, layanan kesehatan, baik di sektor maupun di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah.
Sementara penanganan untuk jamaah yang masih dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS) akan dilaksanakan hingga 23 Juli 2024.
"Jika jamaah dinyatakan sembuh di RSAS, mereka akan dievakuasi oleh tim KKHI Makkah dan KKHI Madinah," kata Widi.
Hingga Sabtu, jamaah yang masih dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) berjumlah 22 orang dan di Rumah Sakit Arab Saudi 54 orang.