Senin 15 Jul 2024 14:03 WIB

Soal Kunjungan 5 Tokoh Muda Nahdliyin ke Israel, Ini Tanggapan Kemlu RI

PBNU tegaskan kunjungan tokoh muda Nahdhliyin ke Israel tak terkait NU.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
Sejumlah tokoh muda Nahdliyin bertemu dengan Presiden Israel, Isaac Herzog.
Foto: dok istimewa
Sejumlah tokoh muda Nahdliyin bertemu dengan Presiden Israel, Isaac Herzog.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI enggan mengomentari kunjungan lima tokoh muda Nahdlatul Ulama (NU) ke Israel. Dalam lawatan tersebut, mereka berlima bertemu dengan Presiden Israel Isaac Herzog.

“Terkait adanya kunjungan dari beberapa tokoh muda NU ke Israel, sebaiknya teman-teman media kontak PBNU untuk berbagai informasi lebih lanjut. Kemlu tidak dalam posisi untuk memberikan komentar terkait kunjungan tersebut, yang memang tidak terkait dalam bentuk apa pun dengan posisi resmi Pemerintah RI,” kata Juru Bicara Kemlu RI Roy Soemirat dalam keterangan tertulis, Senin (15/7/2024).

Baca Juga

PBNU telah merilis keterangan terkait kunjungan lima tokoh mudanya ke Israel. “Kelima orang tersebut tidak mendapat mandat PBNU, juga tidak pernah meminta izin ke PBNU,” ujar Sekretaris Jenderal PBNU Saifullah Yusuf atau Gus Ipul dalam keterangan tertulisnya, Senin.

Menurut Gus Ipul, kunjungan kelima tokoh muda NU itu ke Israel merupakan tindakan yang sangat tidak bijaksana, membingungkan, dan mendapat banyak kecaman nyata. “Kunjungan itu juga melukai perasaan kita semua,” ucapnya.

Dia mengungkapkan, PBNU akan memanggil kelima orang terkait untuk dimintai keterangan dan penjelasan soal kunjungan mereka ke Israel. Gus Ipul menyebut, jika ditemukan unsur-unsur pelanggaran, ada kemungkinan kelimanya bisa diberhentikan sebagai pengurus lembaga atau banom.

Foto terkait kunjungan dan pertemuan lima tokoh muda NU dengan Presiden Israel Isaac Herzog sudah beredar luas di media. Belum diketahui pasti kapan kunjungan mereka ke Israel dilakukan. Kelima tokoh muda NU yang berfoto bersama Herzog adalah Gus Syukron Makmun, Dr Zainul Maarif, Munawir Aziz, Nurul Bahrul Ulum, dan Izza Annafisah Dania.

Indonesia diketahui tak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel. Foto pertemuan lima tokoh muda NU dengan Isaac Herzog turut menuai kritik tajam karena saat ini Israel masih terus melakukan pembantaian terhadap warga Palestina di Jalur Gaza.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement