REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pameran Jakarta Fair 2024 yang digelar di JIexpo Kemayoran, Jakarta Pusat, telah selesai pada Ahad (14/7/2024). Selama 33 hari pameran itu digelar, setidaknya terdapat 6,3 juta orang yang berkunjung dengan total transaksi mencapai Rp 7,5 triliun.
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi DKI Jakarta Joko Agus Setyono mengapresiasi pelaksanaan Jakarta Fair yang sukses digelar pada tahun ini. Apalagi, total nilai transaksi dalam Jakarta Fair 2024 mengalami peningkatan dibandingkan tahun lalu.
"Saya turut senang dengan antusiasme masyarakat, sehingga acara ini berhasil mencapai transaksi lebih dari Rp 7,5 triliun. Angka ini mengalami peningkatan dari tahun lalu dengan transaksi sebesar Rp 7,3 triliun," kata dia saat menutup Jakarta Fair 2024, Ahad (14/7/2024) malam.
Menurut dia, suksesnya penyelenggaraan Jakarta Fair tidak lepas dari peran berbagai pihak. Mulai dari PT Jakarta Internasional Expo, pelaku usaha, dan seluruh masyarakat Jakarta yang telah menyambut baik penyelenggaraan acara ini.
Ia menilai, kegiatan itu tidak hanya menyemarakkan perayaan usia ke-497 Kota Jakarta, tapi juga memacu kegiatan perekonomian Indonesia. Selain itu, Jakarta Fair juga ikut mendorong pertumbuhan yang merata di semua sektor industri.
"Semoga di tahun-tahun berikutnya, Jakarta Fair Kemayoran terus menjadi acara yang menarik, selalu dinantikan, serta jadi ajang menunjukkan sejuta pesona Kota Jakarta," ujar Joko.
Joko menjelaskan, sebagai pusat aktivitas ekonomi, bisnis, dan pemerintahan, Jakarta memiliki peranan penting dengan berkontribusi sebesar 17 persen terhadap perekonomian nasional. Jakarta tetap tumbuh kuat dengan pertumbuhan ekonomi yang stabil dan inflasi yang terjaga di tengah dinamika ekonomi global.
"Sesuai dengan amanat Undang-Undang No 2 Tahun 2024 tentang Daerah Khusus Jakarta (DKJ), Kota Jakarta kini bertransformasi menjadi pusat perekonomian nasional dan kota global. Selama hampir 500 tahun, Jakarta telah melewati berbagai perubahan. Sinergi antara pemerintah, badan usaha dan elemen masyarakat lainnya membuat Jakarta terus berkembang menjadi kota megapolitan yang progresif," kata dia.
Karena itu, sambungnya, pembangunan Kota Jakarta ke depan akan diarahkan sebagai kota global yang kompetitif dengan keunikan dan keragaman budayanya. Selain itu, tetap menjadi pusat berbagai pergerakan yang penting dan rumah yang nyaman bagi masyarakat Jakarta.