REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW – Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev meyakini Donald Trump akan memenangkan pemilihan presiden (pilpres) Amerika Serikat (AS) yang diagendakan digelar November mendatang. Hal itu disampaikannya setelah Trump menjadi target penembakan ketika berkampanye di Butler, Pennsylvania.
“Dia (Trump) pasti menang. Hanya jika dia tidak dibunuh,” tulis Medvedev lewat akun X-nya, Senin (15/7/2024), dikutip laman kantor berita Rusia, TASS. Dalam unggahannya, Medvedev juga melampirkan foto Trump saat dia resmi ditangkap pada Agustus 2023.
Rusia telah mengutuk aksi percobaan pembunuhan terhadap Trump. “Rusia selalu mengutuk dan kami mengutuk keras setiap ekspresi kekerasan selama perjuangan politik,” ujar Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov pada Ahad (14/7/2024) lalu.
Menurut Peskov, aksi penembakan terhadap Trump menunjukkan bahwa nyawa tokoh berusia 78 tahun itu dalam bahaya. “Setelah berbagai upaya untuk menyingkirkan kandidat Trump dari arena politik dengan menggunakan instrumen hukum pada awalnya, pengadilan, kantor kejaksaan, berupaya untuk mendiskreditkan dan mengkompromikan kandidat tersebut secara politik, jelas bagi semua pengamat luar bahwa hidupnya dalam bahaya,” ucapnya.
Meski mengutuk insiden penembakan yang dialami Trump, Peskov mengungkapkan, tidak ada rencana Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menghubungi Trump secara pribadi. Peskov pun menegaskan bahwa Moskow enggan terlibat dalam urusan politik dan pilpres AS.
Trump menjadi sasaran penembakan ketika menghadiri acara kampanye di Butler, Pennsylvania, Sabtu (13/7/2024) lalu. Insiden terjadi ketika Trump tengah berpidato di panggung. Trump selamat karena peluru yang ditembakkan ke arahnya hanya menyerempet daun telinga kanannya.