REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Malam grand final pencarian bakat stand up comedy yang digelar Aneuk Muda Aceh Unggul Hebat (AMANAH) berlangsung meriah di Auditorium Prof. Ali Hasymi UIN Ar-Raniry.
Bertajuk AMANAH Talent Present CPNS (Calon Penerus Stand Up) ini menampilkan 11 komika berbakat yang bersaing memperebutkan gelar juara dengan penampilan yang menghibur.
Malam itu dimeriahkan oleh juri spesial, Abdur Arsyad, yang merupakan komika jebolan SUCI 4. Selain Abdur, juri lainnya termasuk Imamul Masakin dan Rahmad Soad, yang turut menilai penampilan para peserta.
Para finalis yang tampil adalah Putri Azzahra Lubis, Mela Amnidar, Said Muksalmina, Fakhur Bahri, Aditya Pratama, Zaidil Khalet, Agil Septian Sultan, Arif Mustaqim, Rafli Ananda, Septian Dwi Pamungkas, dan Aksal Irfanto. Mereka sebelumnya mendapatkan mentoring dari Bonar Manalu, finalis SUCI 10.
Setelah melalui penjurian ketat, Rafli Ananda dari Nagan Raya berhasil meraih juara pertama, disusul oleh Agil Septian Sultan sebagai juara kedua, dan Aditya Pratama di posisi ketiga.
“Perasaanku campur aduk, tidak menyangka bisa juara. Acara ini luar biasa dan sangat siap," ujar Rafi, Senin (15/7/2024).
Menurut Abdur Arsyad, acara yang diselenggarakan oleh AMANAH dan Stand Up Indo Banda Aceh penting untuk regenerasi komika dengan memaksimalkan event-event kompetisi seperti Amanah Talent Present CPNS, agar muncul bakat-bakat baru komika dan menjaga agar kesenian tetap lestari.
“Bagaimanapun kegiatan disetiap lini, kegiatan yang tujuannya untuk regenerasi itu penting, agar keseniannya tidak mati, kesenian terus berlanjut, karena siapapun yang sekarang stand up gitu tidak selamanya bisa stand up, semuanya ada batasnya. Jadi ketika ada program-program yang tujuannya untuk regenerasi bagus sekali untuk diapresiasi," paparnya.
Acara ini disambut baik dan antusias oleh peserta dan masyarakat. Habib Jordan salah satu komika dari Langsa yang ikut hadir dalam acara grand final, memberikan apresiasi terhadap AMANAH yang telah menghadirkan kompetisi khusus bagi komika-komika di seluruh Aceh, sehingga para komika mampu meningkatkan kualitas dan kemampuan stand upnya.
“Ini acara luar biasa ya, karena Amanah dan stad up Indo Banda Aceh berkolaborasi untuk ngadain lomba stand up yang jangkauannya luas, hampir mencakup satu propinsi dan melibatkan komunitas stand up Indo di daerah-daerah di luar Banda Aceh. Dan yang paling penting itu kompetitifnya, kompetisi itu bagi kamipara komika itu penting sekali karena dengan kompetisi pembuatan materi bisa lebih serius dan lebih oke," ungkap Jordan.
Dengan suksesnya acara ini, AMANAH berkomitmen untuk terus menjadi wadah bagi pengembangan bakat stand up comedy di Aceh dan melahirkan komika-komika baru di masa depan.