Selasa 16 Jul 2024 14:12 WIB

Jelang Satu Tahun Beroperasi, Kereta Cepat Kian Diminati Masyarakat Indonesia

Kereta Cepat Whoosh merupakan layanan kereta cepat pertama di Indonesia dan Asteng.

Penumpang Kereta Cepat atau Woosh antre memasuki gerbong di Stasun Kereta Cepat Padalarang kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu (10/2/2024).
Foto: Edi Yusuf/Republika
Penumpang Kereta Cepat atau Woosh antre memasuki gerbong di Stasun Kereta Cepat Padalarang kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu (10/2/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejak mulai dioperasikan secara komersial pada 17 Oktober 2023 lalu, jumlah penumpang Kereta Cepat “Whoosh” terus bertambah. Bahkan, PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menyebut jumlah penumpang Whoosh per hari telah pecah rekor.

Berdasarkan data penumpang yang dirilis KCIC, jumlah penumpang Whoosh per hari pada tanggal 4 Juli mencapai 23.847 dan pada tanggal 5 Juli 2024 tembus 24.135 penumpang. General Manager Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa mengklaim data penumpang itu sebagai cermin dari kepercayaan masyarakat terhadap layanan Kereta Cepat Whoosh. "Dan cerminan kepuasan masyarakat terhadap layanan kereta cepat Whoosh yang nyaman, cepat, dan efisien," ujar Eva dikutip pada Selasa (16/7/2024).

Baca Juga

Kereta Cepat Whoosh merupakan layanan kereta cepat pertama di Indonesia dan Asia Tenggara dengan rute Jakarta-Bandung dan melayani empat stasiun, yakni Halim, Karawang, Padalarang, dan Tegalluar. Keberhasilan pengoperasian Whoosh tidak terlepas dari pelaksanaan project yang tepat waktu.

China Railway Group Limited (CREC) sebagaimana diketahui, adalah kontraktor utama dan sekaligus pemegang saham terbesar dalam konsorsium bersama Indonesia. Sebagai kontraktor utama dan investor mayoritas dalam konsorsium China di proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung, CREC berkontribusi membangun 57 kilometer dari keseluruhan lintasan, serta seluruh jalur listrik dan elektrifikasi kereta api cepat.

Stasiun Padalarang, saat ini tercatat sebagai salah satu stasiun dengan jumlah keberangkatan penumpang tertinggi setelah Halim. Stasiun ini merupakan satu-satunya stasiun yang menunjuang transfer penumpang dari kereta KAI ke kereta cepat adalah salah satu bukti komitmen penyelesaian proyek tepat waktu oleh CREC. Stasiun kereta cepat Padalarang mulai dikerjakan intensif sejak CREC menerima penugasan pada 31 Oktober 2022. Dengan jadwal dan anggaran yang ketat, konstruksi stasiun Padalarang memiliki tingkat kesulitan dan risiko yang lebih tinggi.

Kehadiran Stasiun Kereta Cepat Padalarang, selain memberi kemudahan akses transportasi juga membawa perubahan yang significant terhadap perkembangan wilayah sekitar. Berdasarkan pengamatan, stasiun Padalarang dan kawasan sekitarnya saat ini semakin menggeliat. Apalagi di masa libur sekolah seperti saat ini, aktivitas penumpang di stasiun Padalarang tampak meningkat. Ruang tunggu penumpang terlihat ramai dengan pengguna Whoosh.

Huri (45 tahun), seorang dosen salah satu perguruan tinggi di Sumatera Barat mengaku puas menggunakan kereta cepat. Saat ditemui di ruang tunggu Stasiun Padalarang Rabu (10/6), Huri mengaku menghabiskan liburan di Kota Bandung bersama ke tiga anaknya. Ia hendak kembali ke Jakarta menggunakan Whoosh untuk kemudian melanjutkan perjalanan ke Bandara Soekarno Hatta.

“Liburan kali ini kami mencoba pengalaman baru. Liburan ke Bandung memang sudah biasa, tapi ke Bandung dengan Whoosh ini adalah pengalaman pertama bagi anak-anak dan mereka sangat excited. Perjalanan dari Jakarta ke Bandung minggu lalu sangat menyenangkan, kali ini kami kembali ke Jakarta dan anak-anak tetap semangat, mereka tidak sabar menunggu keretanya datang,” kata Huri.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menuturkan, kehadiran kereta cepat telah menempatkan Indonesia melaju sejajar dengan negara maju. “Transformasi dan inovasi yang telah diupayakan, kini telah dinikmati manfaatnya secara nyata,” kata Menhub. Kehadiran Whoosh sekaligus mengakhiri sejarah tidak adanya kereta cepat di Asia Tenggara dan membuka era baru transportasi kereta api di Indonesia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement