REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Abdurachman Latief
Muadz, buta, usia 4 tahun, hidup dalam suasana sangat sederhana, bukan mampu. Dia tinggal di Kota Asyut, Mesir. Muadz datang kepada ayahnya sambil memohon, "Ayahku, aku ingin menghafal Alquran!”
Dengan senang hati ayahnya mendengar permintaan putranya itu. Ayah Muadz segera menyiapkan motor sederhananya. Ia memodifikasi dashboard motornya. Untuk apa? Agar ia bisa menempatkan tulisan Alquran, dari setiap ayat-ayat Alquran yang dihafalkan Muadz.
Sehingga setiap kali dia mengantar Muadz, ia pun dapat ikut menghafalkan Alquran sesuai dengan apa yang sudah dihafalkan Muadz. Yaitu melalui tulisan ayat-ayat Alquran yang sengaja ia tempatkan di dashboard motornya itu. Setiap kali Muadz diantar jemput, setiap itu pula Muadz melantunkan hafalan. Muadz hafal ayahnya pun turut menghafal.