REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang sahabat pernah bertanya kepada Nabi Muhammad SAW, “Apa itu gibah, ya Rasulullah?” Beliau pun menjelaskan, “Gibah itu menceritakan tentang saudaramu dengan sesuatu yang tidak disukainya.”
Sahabat itu bertanya lagi, “Bagaimana jika apa yang kuceritakan itu benar-benar terjadi pada saudaraku itu?”
Rasulullah SAW menjawab, “Jika apa yang engkau ceritakan itu benar-benar terjadi, berarti engkau telah melakukan gibah terhadapnya. Namun, jika apa yang engkau ceritakan tidak terjadi, berarti engkau telah berbohong tentangnya."
Berdasar pada hadis di atas, dapat disimpulkan bahwa gibah berarti menceritakan keadaan yang terjadi pada orang lain yang jika terdengar oleh yang bersangkutan pasti ia tidak akan menyukainya. Tak peduli apakah hal-hal yang diceritakan itu benar adanya.